Nasional

DPR Sebut Program 3 Juta Rumah Prabowo Butuh Rp 750 T

Ilustrasi rumah subsidi (Foto: Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman)

Editorialkaltim.com – Dalam rapat kerja bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang digelar di DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024), Komisi V DPR RI mempertanyakan kesiapan dalam mengalokasikan dana sebesar Rp750 triliun untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah per tahun, sebuah inisiatif yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menggunakan data pembanding dari era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, di mana pemerintah telah menghabiskan sekitar Rp119 triliun untuk membangun 2,17 juta rumah selama lima tahun.

Baca  DPR Desak BPH Migas Agar Pertashop Diberi Izin Jual Pertalite

“Mengacu pada data tersebut, diperkirakan dana yang dibutuhkan untuk membangun 3 juta rumah dalam satu tahun adalah sekitar Rp750 triliun,” kata Lasarus dilihat melalui siaran YouTube Tv Parlemen, Selasa (5/11/2024).

Namun, Lasarus tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai detail perhitungan angka tersebut. Ia hanya menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam menyediakan anggaran yang sangat besar ini.

“Kita perlu mempertanyakan, apakah kita mampu menyiapkan Rp750 triliun tersebut? Dan bagaimana dengan sumber daya manusia yang diperlukan?” ucap Lasarus dalam rapat tersebut.

Baca  Menjelang Pelantikan, Jokowi Perintahkan Semua Menteri Serahkan Data Negara ke Prabowo

Untuk diketahui, proyek pembangunan rumah ini telah dimulai dengan groundbreaking pembangunan rumah pertama, Jumat (1/11/2024), yang dilakukan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta, termasuk Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma atau Aguan dan PT Bumi Samboro Sukses, untuk membangun 250 unit rumah di lahan seluas 2,5 hektare dengan tipe 60/36.

Baca  Kabinet Prabowo-Gibran Belum Final, Dasco: Jangan Bingung dengan Versi yang Beredar!

Rumah-rumah ini diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum memiliki rumah, termasuk para guru, anggota TNI/Polri, dan ASN dengan gaji rendah, serta kalangan milenial dan rakyat kecil dengan penghasilan tidak tetap, sebagai bagian dari program prioritas Presiden Prabowo untuk mengurangi jumlah keluarga tanpa rumah di Indonesia.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker