gratispoll
Opini

Tugas Perkembangan dan Tantangan Psikologis Pada Lansia

Oleh : Muslimin Nulipata, M.Psi., Psikolog Dosen Universitas Muhamamdiyah Kalimantan Timur

Editorialkaltim.com – Dalam definisi yang paling umum, periode lansia merupakan periode perkembangan yang secara fisik berada pada usia lebih dari dan sama dengan 60 tahun. Perubahan secara fisik ini tidak serta merta datang secara tiba-tiba ketika memasuki periode ini. Perubahan fisik sebenarnya secara bertahap telah dimulai dari periode pra-lansia, namun cenderung akan terlihat jelas pada periode ini. Walaupun demikian, perubahan fisik tidak serta merta karena faktor usia. Terdapat faktor pola hidup dan kemampuan biologis bawaan yang dapat mempercepat maupun memperlambat seseorang memasuki ciri fisik periode lansia.

Selain perubahan fisik, pada periode lansia seseorang juga mengalami perubahan mental, sosial dan bahkan kepribadian. Namun perubahan ini lebih bersifat dinamis dibanding perubahan fisik. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin secara fisik telah memasuki periode lansia, namun secara mental belum menunjukkan ciri-ciri perkembangan periode lansia. Begitu pula sebaliknya, mungkin secara fisik seseorang belum memasuki periode lansia, namun secara mental telah menunjukkan ciri-ciri perkembangan periode lansia tersebut.

Terdapat suatu kasus yang unik, dimana seseorang yang masih berada pada periode muda yang tervonis “tidak akan hidup lama” dan secara mental Ia mempercayai bahwa dirinya “tidak akan hidup lama”, kemudian menunjukkan perubahan sikap dan kepribadian yang awalnya ceria dan energik menjadi lebih bijaksana dan pendiam sebagaimana sikap mental periode lansia. Uniknya lagi, orang disekitarnya yang juga berada pada periode muda, seperti keluarga dan sahabat yang menemani atau merawat dirinya, ikut menginternalisasi perubahan sikap dan kepribadian tersebut.

Tentunya kasus ini tidak selalu terjadi pada semua orang walaupun dalam situasi yang sama. Situasi ini sangat tergantung pada bagaimana internalisasi sikap dan nilai dapat mempengaruhi seseorang. Seseorang yang berada pada periode kanak-kanak atau remaja, ketika mengalami masa pertumbuhan fisik yang disertai dengan “sakit” berkali-kali, tidak selalu diiringi dengan perubahan sikap mental dan kepribadian. Seorang lansia yang menyadari perubahan dan penurunan fisik yang dimiliki, bisa saja memilih untuk mengalami “regresi” yaitu perubahan sikap dan kepribadian pada periode sebelumnya yang dirasa lebih menyenangkan, seperti masa remaja atau masa muda yang dipenuhi dengan “pesta” dan “kenikmatan dunia”.

Pada kondisi yang normal, tentunya perubahan fisik pada periode lansia ini diiringi dengan perubahan mental, sikap dan sudut pandang terhadap kehidupan. Perubahan kemampuan dalam beraktivitas secara fisik tentunya mempengaruhi cara beradaptasi yang pada akhirnya sikap mental dan kepribadian ikut menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Secara situasional ciri-ciri periode lansia pada seseorang ialah: adanya periode kemunduran fisik maupun psikologis; adanya perubahan peran; dan perubahan perlakuan sosial. Situasi ini bisa saja terjadi secara nyata atau setidak-tidaknya terjadi secara mental, yaitu seseorang telah merasa berada pada situasi tersebut.

Baca  Selamat Datang di Kaltim Wapres! Lihat Juga Banjirnya, Bukan Hanya Proyeknya

Seseorang yang secara nyata telah berada pada periode lansia, atau setidak-tidaknya telah merasa pada periode lansia akan mengalami berbagai tantangan psikologis. Keberhasilan ataupun kegagalan dalam menjalani tantangan tersebut tentunya tergantung banyak faktor yang berasal dari diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Konsep yang membahas tentang tantangan pada periode perkembangan biasa dikenal dengan istilah tugas perkembangan.

Setidaknya terdapat 7 (tujuh) tugas perkembangan pada periode lansia berserta tantangan psikologis yang menyertainya, yaitu:

1. Penyesuaian terhadap penurunan kemampuan fisik dan psikis

Selalu ada penurunan kemampuan fisik dan psikis begitu seseorang memasuki periode lansia. Terutama ketika dibandingkan dengan periode sebelumnya (muda atau madya). Secara psikologis dari aspek kecerdasan, terjadi penurunan daya ingat, kemampuan menghubungkan masalah dan kepekaan terhadap relevansi penyelesaian masalah. Ketegasan mental juga cenderung menurun, bisa menjadi lebih toleran, lebih berani terbuka terhadap kebenaran atau mungkin lebih berhati-hati dalam menyampaikan kebenaran.

Pada periode lansia, penurunan kemampuan fisik dan psikis cenderung sangat disadari, seperti mulai mudah lupa dan sadar kalau akhir-akhir ini mulai mudah lupa. Penurunan kemampuan ini tentunya akan mengganggu ketika seorang lansia dalam aktivitasnya saat ini masih mengandalkan kemampuannya tersebut, sehingga dibutuhkan cara baru untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

2. Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapatan

Periode lansia dilihat dari usia dalam budaya kerja Indonesia sangat bertepatan dengan masa pensiun. Terdapat suatu kasus pada seorang karyawan yang memiliki pendapatan bersih sebesar 20 juta rupiah sebulan. Ketika memasuki masa pensiun, Ia hanya menerima tunjangan pensiun dengan besaran gaji pokok sebesar 2 juta sebulan.

Mungkin kasus ini dialami oleh sebagian besar karyawan di Indonesia yang memasuki masa pensiun. Besaran pendapatan seseorang secara finansial mempengaruhi bagaimana pola penggunaan pendapatan tersebut (konsumsi). Dengan berkurangnya pendapatan, maka pola konsumsi juga akan berubah. Secara psikologis, harapan dan motif yang melibatkan konsumsi juga akan menurun, bahkan mungkin ditiadakan.

Hal ini bisa saja mengakibatkan rasa ketidakberdayaan secara finansial. Belum lagi pada kasus post power syndrome, dimana seorang lansia akan merasakan ketidakberhargaan setelah pensiun karena hilangnya kekuasaan yang dimiliki ketika masih bekerja.  Pada kondisi yang lebih adaptif, seorang lansia bisa saja menyambut positif masa pensiun karena merasa akan lebih banyak waktu untuk menjalankan hobi, atau telah mengantisipasi turunnya kemampuan finansial dengan investasi.

3. Menentukan makna hidup

Pencarian makna hidup selalu terjadi di setiap periode kehidupan manusia, namun biasanya akan final dan tersimpulkan di periode lansia. Penerimaan terhadap seluruh kejadian maupun pengalaman masa lalu serta kepasrahan terhadap harapan masa depan pada akhirnya menyimpulkan suatu pemahaman terhadap kehidupan.

Baca  Mahasiswa UMKT Asal Kutim Raih Juara di Turnamen Geospasial Samarinda

Kematangan konsep diri umumnya diperoleh pada periode ini. Seorang lansia bisa saja tetap bersikap keras kepala terhadap permusuhannya dengan orang lain, namun Ia mungkin talah menerima itu semua sebagai bagian dari dirinya. Seorang lansia juga dapat bersikap pasrah terhadap berbagai perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain sebagai bagian dari penebusan kesalahannya dimasa lalu, dan Ia mungkin menerima itu semua sebagai bagian dari dirinya. Makna hidup pada individu biasanya bersifat sangat unit, sehingga satu dengan yang lainnya itu berbeda. Apa yang baik dan buruk, atau apa yang benar dan salah sudah menjadi sangat individual, walaupun konsep ini mungkin dipengaruhi oleh pemahaman dan keyakinan yang sama dengan orang lain secara sosial.

4. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

Hal umum yang terlihat paling stabil dari periode lansia ialah pola pengaturan hidup yang dipilih dalam menjalani periode lansia. Beberapa individu mungkin telah menentukan akan menjalani pengaturan hidup yang seperti apa ketika memasuki periode lansia ini. Seperti memutuskan untuk berkebun, berdagang atau aktif berkontribusi di tempat ibadah.

Tantangan yang mungkin akan dihadapi ialah rencana pengaturan hidup tersebut belum tentu memuaskan atau belum tentu sesuai dengan apa yang direncanakan. Secara psikologis, melakukan pengaturan hidup pada periode ini ialah berfokus pada bagaimana memperoleh kepuasan yang stabil selama sisa waktu yang dimiliki. Sehingga faktor-faktor diluar diri yang tidak dapat dikontrol (seperti; keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan tempat tinggal) menjadi faktor yang juga ikut berperan besar.

5. Menentukan kepuasan dalam hidup berkeluarga

Konsep keluarga bisa berarti pasangan dan/atau anak, dan bisa juga berarti teman-teman dekat maupun orang lain tidak sedarah yang dianggap sebagai keluarga. Bagi lansia konsep keluarga sebagai kebutuhan sosial merupakan salah satu fokus penting. Sama halnya dengan pengaturan hidup yang berfokus pada diri sendiri, fokus keluarga juga tentang bagaimana hal tersebut dapat memberikan kepuasan. Tantangan yang mungkin dihadapi ialah terkadang apa yang diharapkan sebagai konsep keluarga tidak memberikan kepuasan dan mungkin bahkan mengakibatkan ketidakpuasan. Konteks menentukan kepuasan dalam hidup berkeluarga ialah tentang bagaimana seorang lansia pada akhirnya menemukan cara atau tempat yang tepat bersama dengan orang lain sehingga Ia merasa berada “di rumah”.

6. Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal dunia

Suatu kenyataan yang sangat penting pada periode lansia ialah penerimaan terhadap kematian yang akan menjemput. Tidak hanya pada dirinya sendiri, tapi juga pada pasangan, rekan atau keluarga. Pada periode ini, rasa sedih dan takut dapat berada pada puncaknya dan hal tersebut dapat menimbulkan depresi dan sikap negatif lainnya. Suatu kondisi besar yang harus dilewati.

Baca  Akademisi Unmul Minta Jangan Terkecoh Janji, Perhatikan Solusi Nyata Paslon untuk Paser

Pilihan terbaik ialah melewati hal tersebut dengan sikap yang positif, bukan hanya untuk diri sendiri, tatapi juga untuk orang disekitar. Beberapa orang dengan sikap yang materialistis (berpaham pada keduniaan) mungkin akan melakukan berbagai hal yang menyenangkan atau menenangkan dirinya, berfokus pada apa yang dapat Ia wariskan dan apa yang dapat dikenang dari dirinya oleh orang disekitarnya. Disisi lain, pendekatan yang lebih spiritual dengan keyakinan adanya kehidupan setelah kematian dapat mengarahkan seorang lansia melakukan hal yang bermanfaat untuk kondisi mentalnya, seperti bermurah hati, tidak mementingkan diri sendiri, tekun beribadah dan beramal.

7. Menerima dirinya sebagai seorang lansia

Menerima diri sebagai seorang lansia berarti menerima seluruh kondisi baik secara fisik maupun psikis, baik secara personal maupun sosial. Terdapat beberapa kondisi yang mungkin bersifat kontradiktif antara menerima kondisi diri vs menolak kondisi diri. Seorang lansia mungkin berpikir bahwa untuk menjaga kebugaran perlu melakukan olah raga rutin, tapi sebenarnya yang dibutuhkan dirinya secara fisik ialah lebih banyak beristirahat.

Secara positif, menerima diri bukan berarti pasrah dan hanya sekedar menerima seluruh kekurangan yang dimiliki diri. Menerima diri dapat berarti melakukan hal-hal produktif sesuai dengan konsep diri dan kemampuan diri yang dimiliki.

Kembali lagi bahwa keberhasilan seseorang dalam melalui tugas perkembangan pada periode lansia tergantung pada bagaimana Ia mampu beradaptasi dengan memaksimalkan kemampuan diri, membentuk sudut pandang, menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Tidak semua individu yang berada pada periode lansia dapat sukses menjalani tugas perkembangan pada periode ini. Bisa saja seseorang pada akhirnya mampu mengatasi secara baik seluruh tugas perkembangan, bisa saja hanya beberapa diantara, dan bisa saja gagal disetiap tugas perkembangan tersebut. Serta bisa saja terdapat variasi cara dari individu yang berbeda dalam mensukseskan tugas perkembangan yang sama.

Dengan mempelajari tentang tugas perkembangan periode lansia diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih terarah untuk para lansia dalam memaknai hidup dan membentuk konsep diri yang lebih sesuai dengan dirinya. Serta, setidaknya untuk generasi pra-lansia baik periode muda maupun madya dapat mempersiapkan diri secara lebih mapan untuk memasuki periode lansia, mampu mempersiapkan fisik, ekonomi dan sosial secara berimbang.(*)

*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi editorialkaltim.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button