Belajar dari Balikpapan, DPRD Mojokerto Incar Pembangunan Infrastruktur dan Tata Kota Maju
Editorialkaltim.com – DPRD Kabupaten Mojokerto menjadikan Kota Balikpapan sebagai “laboratorium” pembelajaran tata kota dan infrastruktur. Kunjungan kerja yang dipimpin Sekretaris Komisi II DPRD Mojokerto, Imam Sutarso, menyoroti kemajuan pembangunan di Balikpapan yang dinilai layak jadi referensi untuk pengembangan wilayah di Jawa Timur.
“Kami ingin mempelajari langsung bagaimana Balikpapan mampu mengintegrasikan pembangunan infrastruktur dengan konsep tata kota yang rapi. Ini penting untuk kami terapkan di Mojokerto, terutama dalam menyambut pertumbuhan ekonomi yang semakin dinamis,” ujar Imam, Kamis (30/1/2025).
Ia mengapresiasi sejumlah capaian Balikpapan, seperti sistem drainase terpadu, ruang terbuka hijau yang tertata, serta integrasi transportasi umum. Namun, Imam juga mengingatkan bahwa tantangan seperti banjir di wilayah tertentu masih perlu menjadi perhatian. “Tidak ada kota yang sempurna, tetapi langkah antisipasi dan penanganannya bisa kami pelajari,” tambahnya.
Imam menilai posisi Balikpapan sebagai “gerbang” Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi katalisator percepatan pembangunan. Menurutnya, proyek strategis seperti jalan tol Balikpapan-IKN dan Jembatan Teluk Balikpapan yang sedang dibangun akan membuka akses lebih luas bagi mobilitas barang dan jasa.
“Keberadaan IKN tidak hanya mengubah wajah Kalimantan Timur, tetapi juga memberi efek multiplier ke daerah sekitarnya. Mojokerto punya pelajaran berharga dari sini, terutama dalam menyiapkan infrastruktur pendukung sebelum suatu kawasan berkembang pesat,” paparnya.
Kunjungan ini turut dihadiri Ketua Tim Protokol Leny Fadita yang menyatakan dukungannya terhadap pertukaran pengetahuan antar-daerah.
“Ini contoh baik bagaimana pemerintah daerah saling belajar. Kami harap sinergi seperti ini bisa direplikasi untuk mengatasi masalah bersama, seperti urbanisasi dan kesenjangan infrastruktur,” ujar Leny.
DPRD Kabupaten Mojokerto disebut akan segera merumuskan rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil kunjungan. Beberapa poin yang akan diusulkan antara lain penguatan sistem pengelolaan sampah, revitalisasi sungai, serta peningkatan konektivitas melalui transportasi massal.
“Kami tidak ingin hanya mengejar fisik infrastruktur, tetapi juga memastikan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Balikpapan memberi kami perspektif baru,” tutup Imam. (ndi)
