Editorialkaltim.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, menekankan efektivitas sebagai kunci utama proyek terowongan senilai Rp395 miliar yang digarap pemerintah daerah.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur tersebut wajib membawa dampak signifikan dalam mengurai kemacetan di sejumlah titik vital.
“Efektivitas harus jadi prioritas. Jika terowongan ini bisa meredam kemacetan di Jalan Otto Iskandar Dinata, Sultan Alimuddin, dan Mulawarman, maka anggaran sebesar ini bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Rohim, Senin (21/4/2025).
Proyek terowongan yang digadang-gadang sebagai solusi kemacetan itu disebutkan Rohim memerlukan skema pendanaan alternatif di luar APBD.
Hal ini, kata dia, untuk menghindari beban berlebih pada keuangan daerah.
“Infrastruktur besar seperti ini idealnya didukung pendanaan hibah atau kerja sama dengan swasta/pemerintah pusat. APBD harus difokuskan untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan dan pendidikan,” jelasnya.
Rohim juga berharap kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Samarinda pekan lalu dapat membuka peluang pendanaan dari pusat.
“Dukungan pemerintah pusat sangat kami nantikan agar proyek ini tidak mentok akibat keterbatasan anggaran daerah,” pungkasnya. (nit/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com.
Follow instagram “editorialkaltim”, klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
