
Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kaltim, Darlis Pattalongi memberi tanggapan terkait maraknya kasus bullying di kalangan pelajar yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik khususnya di Samarinda. Menurutnya hal tersebut terjadi tidak semata-mata dikarenakan kesalahan teknologi yang ada. Melainkan kalangan pelajar di sekolah haruslah diberi pendekatan seimbang terhadap perkembangan teknologi digital, terutama di lingkungan pendidikan.
“Sebetulnya kita tidak boleh menyalahkan teknologi atau menutup diri dari perkembangan digital. Kalau kita menutup diri, justru kita akan mengalami kemunduran,” paparnya.
Lebih lanjut, Ia menilai fenomena bullying, terutama yang terjadi di ruang digital, merupakan dampak dari penggunaan teknologi yang tidak tepat.
Oleh karena itu, peran lembaga pendidikan dan orang tua sangat krusial dalam membentuk karakter dan etika pelajar di era digital.
“Penggunaan digital yang tidak pada tempatnya menjadi pelajaran bagi kita semua,” tambahnya.
Untuk itu ia mendorong Pemerintah, khususnya lembaga pendidikan, perlu meningkatkan advokasi agar pelajar bisa berinteraksi di dunia digital sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, peran orang tua juga penting agar perilaku putra-putrinya saat menggunakan teknologi digital bisa lebih bertanggung jawab dan diarahkan untuk hal-hal yang mendukung pendidikan.
Ia mengajak semua pihak, termasuk sekolah dan keluarga, untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan aman. Penjagaan tersebut tidak hanya dilakukan di dunia nyata tetapi menyasar dunia maya agar kejadian bullying di kalangan pelajar dapat diminimalisir.(adr/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.