Editorialkaltim.com — Seperti diketahui, permasalahan banjir di Kota Samarinda masih menjadi persoalan yang serius. Saat hujan berintensitas tinggi, hampir seluruh kawasan berubah menjadi sungai dengan kedalaman puluhan sentimeter.
Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti peran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam menangani permasalahan ini. Ia menilai PUPR tak bisa hanya berfokus pada satu aspek pekerjaan, tetapi harus menjalankan enam bidang tugasnya secara berimbang, khususnya karena penanganan banjir kini menjadi masalah yang krusial.
“PUPR memiliki enam bidang pekerjaan, salah satunya penanganan banjir yang menjadi perhatian utama kita,” ucap Deni, Kamis (10/7/2025).
Deni menganggap banjir yang masih melanda kawasan Kota Samarinda menunjukkan bahwa upaya penanganan belum cukup efektif. Menurutnya, strategi jangka panjang sangat penting melalui perencanaan yang matang dan menyeluruh.
Dengan demikian, pihaknya mendorong adanya blue print atau desain induk (green design) dari pemerintah kota dalam menangani banjir.
“Kami tidak ingin pekerjaan hanya dilakukan secara parsial, sementara yang lain dibiarkan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemetaan kawasan rawan banjir agar solusi yang diterapkan benar-benar efektif. Kata Deni, penanganan yang tuntas dan berkelanjutan akan menciptakan dampak positif jangka panjang bagi Kota Samarinda.
“Banjir yang belum teratasi ini menjadi bukti harus ada penanganan yang serius. Jika tidak ada desain besar yang dijalankan secara konsisten, maka permasalahan ini tidak akan tuntas,” tandasnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
