gratispoll
Kaltim

Dispora Kaltim Tanggapi Polemik E-Sport: Tunggu Keputusan PB PON dan Status Keanggotaan di KONI

Ilustrasi. E-Sport

Editorialkaltim.com – Polemik soal status e-sports sebagai cabang olahraga (cabor) resmi kembali mencuat setelah Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menyatakan bahwa e-sport bukanlah olahraga karena tidak melibatkan aktivitas fisik. Namun, pernyataan ini segera ditanggapi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Agus Hari Kesuma (AHK), yang menilai bahwa status olahraga ditentukan oleh komite yang berwenang, bukan semata soal fisik atau keringat.

AHK menjelaskan bahwa posisi e-sport sebagai cabor sah atau tidaknya dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) sepenuhnya berada dalam kewenangan lembaga olahraga resmi. Ia menyebut dua institusi kunci: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI).

Baca  Dispora Kaltim Giat Persiapkan Atlet Junior untuk Tingkatkan Prestasi Sepak Bola Nasional

“Kalau dia terdaftar di KONI, maka e-sport masuk dalam kategori olahraga prestasi dan sah dipertandingkan di PON. Tapi kalau terdaftar di KORMI, berarti statusnya sebagai olahraga masyarakat,” ujar AHK. Ia juga menambahkan bahwa ada batasan-batasan teknis yang mengikuti klasifikasi tersebut dalam konteks PON.

Lebih lanjut, AHK menjelaskan bahwa selain status keanggotaan, keputusan final untuk memasukkan e-sport sebagai cabor di PON Nusa Tenggara 2028 tetap menjadi kewenangan Pengurus Besar (PB) PON. Tuan rumah memiliki diskresi untuk memilih cabang mana yang akan dipertandingkan, dengan mempertimbangkan kesiapan fasilitas serta minat lokal.

Baca  Penajam Paser Utara Targetkan Peningkatan SDM Guna Dukung IKN

“PB PON berhak menentukan. Bisa saja mereka tidak menyetujui e-sport karena alasan kesiapan infrastruktur atau arah kebijakan mereka,” ungkapnya. Hal ini membuat masa depan e-sport di PON mendatang masih bergantung pada keputusan teknis di tingkat pusat.

AHK juga mengingatkan bahwa seluruh keputusan resmi terkait cabang yang dipertandingkan akan tertuang dalam Buku Panduan Teknis atau Technical Handbook PON. Buku ini nantinya akan memuat daftar final cabang olahraga yang disahkan untuk dipertandingkan.

Baca  Dispora Kaltim Ciptakan Generasi Emas Atlet Muda Pencak Silat dan Karate Menuju POPNAS 2025

Meskipun demikian, AHK menilai perkembangan e-sport tak bisa dipandang sebelah mata. “Kita tak bisa pungkiri, e-sport berkembang sangat cepat dan melibatkan banyak anak muda. Mungkin bukan olahraga dalam arti konvensional, tapi jelas ada aspek kompetisi dan keterampilan di dalamnya,” pungkasnya. (Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button