Menteri Maruarar Akui Investor Asing Belum Masuk ke Proyek 3 Juta Rumah
Editorialkaltim.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Aramengungkapkan bahwa belum ada investor asing yang resmi menanamkan modal dalam program 3 juta rumah, yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Sejauh ini, belum ada investasi asing yang benar-benar masuk. Kami sudah membuka komunikasi, tetapi semuanya masih dalam tahap penjajakan,” kata Ara saat rapat kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4/2025) dipantau dari Youtube TVR Parlemen.
Ara menyebut pemerintah terus melakukan pendekatan ke sejumlah negara untuk menarik minat investor. Namun, ia mengakui bahwa belum ada hasil konkret dari upaya tersebut.
“Kami tetap berupaya, membuka peluang selebar-lebarnya. Tapi memang, sampai sekarang belum ada yang terealisasi,” ujarnya.
Meski begitu, Ara menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah untuk mengejar target pembangunan yang telah ditetapkan. Ia juga menolak menurunkan ambisi pembangunan 3 juta rumah.
“Target 3 juta rumah itu tetap kami kejar. Kalau nantinya dianggap tidak mencapai, ya saya siap dievaluasi,” katanya.
Ara menyampaikan, saat ini pihaknya sedang intens berkomunikasi dengan perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Ooredoo QSC. Bahkan, pemerintah telah menawarkan lokasi potensial di kawasan Tangerang.
“Ada lahan 3,5 hektare di Lippo Karawaci yang kami tawarkan. Kami harap dalam waktu dekat pihak Ooredoo bisa datang dan membahas lebih lanjut,” tutur Ara.
Ara juga menegaskan kesiapannya menanggung risiko jika dianggap gagal, namun ia menolak keras jika sampai terseret kasus korupsi.
“Saya siap dievaluasi kalau gagal, tapi saya tidak akan gagal karena menyalahgunakan kewenangan,” pungkasnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
