Editorialkaltim.com – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, menegaskan komitmennya untuk memberantas kemiskinan dengan pendekatan yang lebih personal dan berkelanjutan. Menurutnya, upaya pengentasan kemiskinan harus dimulai dari lingkungan terdekat, dengan fokus pada keluarga penerima manfaat (KPM) agar bisa “naik kelas” menjadi keluarga berdaya.
Hal ini ia sampaikan dalam dialog pilar-pilar sosial Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Ruang Olah Bebaya, Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (5/5/2025). Acara ini juga dihadiri Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud serta perwakilan Dinas Sosial dari Samarinda dan Kukar.
Ia menekankan pentingnya data yang akurat dan terbarukan sebagai dasar penyaluran bantuan sosial (bansos) yang lebih tepat sasaran. Ia menyatakan pembaruan data akan dilakukan setiap tiga bulan untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Kita ingin penerima bansos tidak merasa nyaman hanya dengan bansos, tapi beralih ke pemberdayaan. Kita perlu memastikan mereka bisa mandiri dan meningkat taraf hidupnya,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencapai target zero kemiskinan ekstrem tahun 2026, sesuai arahan Presiden. Menurutnya dengan mengubah pola pikir masyarakat akan menjadikan mereka lebih mandiri.
“Presiden meminta agar kita menghilangkan ego sektoral, bekerja dengan cara pandang yang sama, dan fokus pada tujuan bersama,” pungkasnya.
Ia berharap dengan pendekatan yang lebih terfokus dan terpadu, keluarga miskin dapat segera naik kelas, membuka peluang untuk kehidupan yang lebih sejahtera dan berdaya. (Adr/Ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
