Editorialkaltim.com – Tata ruang kota kembali menjadi perbincangan serius di DPRD Samarinda. Salah satu titik yang disorot adalah kawasan pergudangan di Jalan Ir Sutami. Lokasi yang sejak lama menjadi pusat industri itu kini dinilai sudah tidak lagi sejalan dengan perkembangan wilayah kota.
Aktivitas di kawasan tersebut tak jarang menimbulkan persoalan lalu lintas. Truk-truk besar kerap terparkir di bahu jalan, menyebabkan jalanan semrawut dan mengancam keselamatan pengendara lain. Kondisi ini dianggap sudah berlangsung lama tanpa solusi yang tuntas.
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menilai rencana pemindahan kawasan pergudangan perlu mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas.
“Kalau mengacu pada RTRW sekarang, posisinya memang sudah tidak relevan. Tapi kebijakan pemerintah tidak boleh lepas dari kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Samri menambahkan, pemerintah memang kerap memberi ruang toleransi untuk menyesuaikan kondisi di lapangan. Namun ia menekankan hal itu tidak bisa berlangsung terus-menerus.
“Jangan hanya mobil kecil yang ditindak. Truk-truk besar juga harus berani ditertibkan, bahkan bila perlu diderek,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengakui persoalan tersebut erat kaitannya dengan tata ruang. Ia menyebut pihaknya akan mengusulkan revisi RTRW agar aktivitas pergudangan dapat dipindahkan ke kawasan yang lebih sesuai.
“Selama lokasi itu masih berstatus zona industri, penumpukan truk di bahu jalan akan terus terjadi,” ujarnya.
Salah satu opsi yang muncul adalah pemindahan ke wilayah Palaran, yang dekat dengan Terminal Peti Kemas. Dengan begitu, distribusi logistik tetap berjalan lancar tanpa mengorbankan ketertiban lalu lintas di pusat kota. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
