KaltimSamarinda

DPRD Samarinda Desak Pemkot Pikirkan Solusi Jangka Panjang Penanganan Banjir

Anggota DPRD Samarinda, Abdul Rohim (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – DPRD Samarinda mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memikirkan solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir yang terus menjadi permasalahan utama di kota ini. Anggota DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menekankan pentingnya pendekatan ekologis sebagai langkah strategis untuk menangani penyebab utama banjir, bukan hanya dampaknya.

Menurut Abdul Rohim, meskipun pembangunan kolam retensi dapat menjadi solusi jangka pendek hingga menengah, langkah ini tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan banjir dalam jangka panjang. Ia mengingatkan Pemkot untuk menjaga area hijau dan mencegah masifnya penimbunan daerah rawa yang merupakan resapan alami air.

Baca  DPRD Samarinda Gelar Paripurna, Bahas Penyampaian LKPJ Wali Kota 2022

“Pemkot harus mulai berpikir bagaimana caranya air hujan bisa kembali masuk ke tanah. Langkah seperti menjaga daerah hijau, melindungi rawa-rawa, dan mencegah penimbunan harus dilakukan lebih ketat. Selain itu, perlu dibuat lubang-lubang biopori sebagai upaya ekologis yang berkelanjutan,” ungkap Abdul Rohim, Kamis (16/01/2025).

Selain itu ia juga menyoroti dampak negatif dari hilangnya daerah resapan air akibat pembangunan yang tidak terkendali, seperti perataan bukit dan penghilangan area hijau. Kondisi ini membuat air hujan langsung mengalir ke permukaan tanpa terserap oleh tanah, yang tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga mengancam ketersediaan sumber air bersih.

Baca  Anggota DPRD Samarinda Minta Pemerintah Terapkan Diversifikasi Pangan

“Dampak hilangnya daerah resapan air ini bukan hanya soal banjir, tapi juga soal sumber air. Misalnya, beberapa anak sungai Karang Mumus di bagian hulu sekarang mudah mengering jika tidak hujan selama dua atau tiga hari. Ini karena tidak ada cadangan air di sekitar daerah aliran sungai,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan pengalaman kota-kota besar lainnya yang membangun kolam retensi sebagai solusi, namun dalam jangka panjang kolam tersebut kehilangan efektivitasnya karena tidak diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang baik.

Baca  Dewan Samarinda Dukung Pemkot Perbanyak Toilet Sekolah

“Kolam retensi bisa efektif selama 10 tahun, tapi tanpa pengelolaan daerah resapan air, kolam tersebut akhirnya tidak bisa lagi mengurangi banjir. Pemkot harus berpikir lebih ketat dan strategis dalam menghadapi masalah ini,” tegasnya.

DPRD Samarinda berharap Pemkot dapat segera merumuskan kebijakan berorientasi jangka panjang, termasuk perlindungan ekologis dan manajemen air yang lebih baik, untuk mencegah banjir yang telah menjadi masalah bertahun-tahun di Samarinda. (Adr)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker