Editorialkaltim.com – Gas 3 kilogram yang merupakan produk subsidi bagi masyarakat kurang mampu, sering kali menjadi sumber keluhan terkait ketersediaannya yang langka. Isu kelangkaan gas melon ini terus menghantui masyarakat, terutama di RT 36, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyambangi konstituennya di daerah tersebut dalam rangka reses untuk menyerap aspirasi. Seorang warga yang berprofesi sebagai pedagang bakso mengungkapkan kesulitan yang ia hadapi dalam mendapatkan tabung gas bersubsidi ini.
“Akhir-akhir ini langka sekali gas 3 kilogram. Begitu ada, sehari langsung habis. Kita pedagang bakso, nyari agak susah. Cari keluar juga susah, pas ketemu harganya mahal,” curhatnya kepada Ananda.
Mendengar keluhan ini, Ananda menjelaskan bahwa masalah distribusi gas bersubsidi memang cukup rumit. Rapat dengar pendapat dengan pihak terkait telah sering dilakukan untuk mencari solusi, namun permasalahan serupa terus muncul setiap tahun.
Menurut Ananda, salah satu faktor utama kelangkaan ini adalah kuota gas yang terbatas untuk setiap daerah serta distribusi yang sering kali tidak tepat sasaran. “Ada juga yang dapat meskipun selayaknya dia gak harus dapat,” tambahnya.
Ananda memastikan bahwa pihaknya akan segera memproses segala keluhan masyarakat terkait gas bersubsidi ini. Setelah pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kaltim, Ananda berencana memanggil seluruh instansi terkait, termasuk Pertamina, untuk kembali mencari solusi bersama.
“Urusan tabung gas ini cukup jelimet, kita sudah seringkali panggil seluruh pihak terkait bicarakan ini. Tapi masalahnya selalu ada. Setelah AKD DPRD Kaltim terbentuk, kita panggil lagi seluruh instansi terkait, termasuk Pertamina, untuk bersama-sama carikan jalan keluarnya,” jelasnya. (lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
