Kutim

Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal pada Anak di Kutai Timur Menjadi Sorotan

Anggota Komisi A DPRD Kutai Timur. (ist)

Editorialkaltim.com – Kasus gagal ginjal pada anak yang semakin sering terjadi menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk dari Novel Tyty Paembonan, seorang dokter. Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Timur, Novel Tyty, mengungkapkan kondisi ini dapat disebabkan faktor keturunan dan lingkungan.

“Gagal ginjal pada anak, bisa karena keturunan. Kemudian bisa karena lingkungan, seperti pola makan, tingkat kesejahteraan keluarga, dan konsumsi makanan yang berlebihan,” ujar Novel di kantor DPRD Kutim, Senin Siang (05/08/2024). Novel juga menekankan pentingnya antisipasi pemerintah dalam mengatur promosi makanan terlalu manis yang dapat memicu gagal ginjal pada anak.

Baca  Pemanah Kutim Bersaing di Kejuaraan Nasional Panahan Piala Panglima TNI

“Gagal ginjal itu diakibatkan oleh pola hidup atau gaya hidup. Banyak anak-anak yang kena diabetes, itu dinamakan sindrom metabolik. Hal tersebut diakibatkan pola makan yang tidak sehat. Salah satu sumbernya itu konsumsi makanan. Itu bisa jadi dari jajanan sekolah, maupun di toko-toko,” tambah Novel.

Untuk mengurangi risiko gagal ginjal akibat konsumsi jajan, Novel menyarankan agar pemerintah mengedukasi pedagang kaki lima (PKL) dan mengarahkan mereka untuk berjualan makanan sehat. “Saya punya harapan PKL yang berdagang bergerak maupun tidak bergerak, cobalah pemerintah mewadahi mereka,” ungkapnya.

Baca  Pemkab Kutim Bangun Tiga Sekolah Baru

Novel menambahkan pemerintah seharusnya memberikan modal usaha kepada PKL agar mereka merasa diperhatikan dan mau mendengarkan masukan dari pemerintah. “Tanya modal mereka cukup tidak. Misalnya, mereka yang berjualan menggunakan sepeda, kan kasian. Masa Pemerintahan tidak bisa bantu mereka. Para pedagang ini bisa diberikan kredit lunak agar dapat mencicil motor, supaya bisa digunakan untuk berjualan. Ini lebih manusiawi,” jelas Novel.

Baca  Kutim Memulai Tahapan Pilkada 2024 dengan Peluncuran Maskot Singa

“Tapi kita harus tekankan agar berjualan makanan yang sehat. Ini juga untuk anak-anak kita. Jadi kita tidak takut lagi ada bahan-bahan berbahaya di jualannya, seperti bahan pewarna dan bahan makanan yang tidak layak,” pungkas Novel.(shn/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker