Gibran Tegaskan Makan Siang Gratis Masuk Program 100 Hari Kerja

Editorialkaltim.com – Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, telah menetapkan program makan siang gratis sebagai salah satu inisiatif utama dalam 100 hari pertama setelah dilantik. Detail program tersebut masih dibahas, termasuk menentukan lokasi-lokasi yang akan menjadi sasaran program ini.

Dalam penjelasannya, Gibran menekankan bahwa makan siang gratis ini adalah bagian dari serangkaian kebijakan quick win yang akan segera diumumkan.

“Ini adalah bagian dari quick win yang akan kami sampaikan segera. Kami memang sering membicarakan tentang program makan siang gratis ini,” ucap Gibran pada Senin (6/5/2024).

Menurut Gibran, program makan siang gratis ini akan fokus pada daerah-daerah 3T, yaitu daerah yang tergolong tertinggal, terdepan, dan terluar.

“Mungkin akan kami fokuskan pada beberapa tempat tertentu untuk program ini,” tambahnya.

Gibran juga menyinggung tentang proses transisi yang tengah dijalani, yang bertujuan untuk meminimalkan waktu pembelajaran dan adaptasi, sehingga pemerintahan yang baru dapat langsung beraksi.

“Jadi, begitu kami dilantik, kami akan langsung bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengeksekusi program-program yang telah kami janjikan selama kampanye, termasuk mempersiapkan beberapa quick win untuk 100 hari pertama,” tegas Gibran.

Sebelumnya, Program ini sudah termasuk dalam agenda Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Kerangka Ekonomi Makro serta Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2025. Dalam rapat kabinet paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa anggaran total yang dibutuhkan untuk program ini masih dalam pembahasan.

Airlangga mengungkapkan bahwa dari diskusi tersebut, muncul anggapan bahwa biaya per anak untuk program makan siang gratis di seluruh wilayah Indonesia adalah sekitar Rp 15.000.

Ia menambahkan biaya ini tidak termasuk program susu gratis, dan kebijakan menu akan diserahkan kepada pihak daerah, dengan anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 15.000 per anak.

“Anggarannya terpisah dari susu, dan setiap daerah akan menyesuaikan sendiri, tidak ada standarisasi dari pusat,” ujar Airlangga dengan tegas. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.