Samarinda

Ekraf Jadi Andalan Dongkrak PAD, Angkasa: Perlu Dikembangkan Agar Tak Sebatas Wacana

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Ekonomi kreatif (ekraf) menjadi salah satu aspek vital dalam dinamika ekonomi lokal, dimana kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa tidak hanya melibatkan proses konvensional, tetapi juga menggandeng gagasan kreatif dan ide inovatif. Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya Djoerani, mengungkapkan Kota Tepian memiliki beragam potensi ekonomi kreatif yang dapat diandalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dia pun mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk lebih intensif dalam mengembangkan potensi tersebut. Baginya, sektor ekonomi kreatif memiliki potensi hasil yang signifikan dan layak mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan daerah. 

Baca  269.240 Kilogram Beras Disalurkan Pemkot Kepada Keluarga Penerima Manfaat Tahap II

Data menunjukkan, masih banyak pengrajin di Samarinda yang menggunakan alat tradisional, dan Djoerani berharap agar ekraf di kota ini dapat digali lebih dalam. 

“Penting bagi kita untuk serius mengembangkan potensi ini agar hasilnya maksimal. Ini adalah sektor yang memerlukan perhatian lebih,” kata Angkasa. 

Samarinda, dengan keunikan sarung tenun bermotif khas telah menjadi bagian dari industri kerajinan tangan di Kampung Tenun, Samarinda Seberang, dianggap memiliki keunggulan yang patut diperhatikan. Djoerani menekankan perlunya dukungan dari Pemerintah Kota untuk mengembangkan lebih lanjut potensi ini, terutama menjelang perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca  Subandi: Bonus Atlet Harus Mampu Meningkatkan Prestasi

“Kami mendorong Pemkot Samarinda agar memberikan dukungan edukasi kepada para pengrajin. Tindakan konkret harus diambil, bukan hanya sebatas wacana,” tegas politisi dari PDI Perjuangan ini.

Meskipun Samarinda telah memiliki industri kerajinan tangan berupa Sarung Tenun, Djoerani tetap mendesak agar pemerintah setempat memaksimalkan potensi ekraf. Terlebih lagi, dengan penemuan bahwa produk sarung Samarinda ditemukan di pabrik di Tasikmalaya, Djoerani menilai penting untuk memberikan perhatian serius pada industrialisasi produk khas daerah.

Baca  Sosialisasi LKPM di Samarinda, Langkah Strategis Percepatan Perizinan Usaha

“Kami mendorong penerapan industrialisasi pada produk khas Samarinda ini. Datangkan para ahli teknologi untuk melibatkan masyarakat lokal dalam proses produksi. Ini tentang mengoptimalkan potensi kita. Padahal produk dengan harga terjangkau adalah yang dicari. Dengan menerapkan sistem pabrikan dan teknologi modern, ini akan membuatnya lebih efisien. Tingkatkan dan jadikan industri,” demikian Angkasa. (nfa-1/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker