Editorialkaltim.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, seorang pedagang kelapa di Pasar Segiri, Samarinda, Dewi tetap melayani pembeli seperti biasa. Sejak pagi, ia sibuk menurunkan dan menyusun kelapa segar hasil kiriman dari Palu, Sulawesi Tengah, yang disebutnya sebagai kelapa unggulan pilihan masyarakat.
“Sebulan bisa sampai 4.000 butir, dan itu laku terus. Kalau hari biasa bisa jual 200, tapi kalau pasar ramai bisa sampai 500 sampai 700 butir per hari,” ujar Dewi saat ditemui di kiosnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kelapa dari Palu lebih disukai pembeli karena ukuran besar, air banyak, dan dagingnya tebal. Meskipun Kaltim juga memiliki pasokan lokal dari daerah seperti Handil, menurutnya masih kalah dari segi kualitas.
“Dari Handil memang ada, tapi kecil-kecil. Pembeli lebih pilih yang dari luar karena besar dan isinya lebih bagus,” jelasnya.
Harga kelapa saat ini masih stabil dijual Rp15.000 per butir. Kendati demikian, ia mengaku kenaikan harga lebih dipengaruhi oleh modal dari suplier, bukan karena momen hari besar. “Kalau modal naik, kami ikut naikkan. Biasanya harga dari suplier dari Rp8.000–12.000 bahkan Rp17.000, tapi sekarang kisaran RP. 15.000,” katanya.
Dari keterangan yang diperoleh, ia sudah lama berjualan kelapa di pasar. Dengan pengalaman bertahun-tahun, ia paham betul ritme pasar dan kebutuhan pembeli. Baginya, menjaga kualitas dagangan dan kepercayaan pelanggan adalah kunci usaha tetap berjalan lancar. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
