Editorialkaltim.com – Pembangunan terowongan berdimensi 15 meter dengan masa kontrak kerja antara 18 hingga 22 bulan tersebut di kawasan Gunung Manggah bakal dibangun pada 2023 ini. Mega proyek itu disebut dapat mengurangi kemacetan hingga menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Samarinda.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani mendorong agar pembangunan terowongan segera direalisasikan mengingat terowongan (tunnel) ini bisa memecah kemacetan di Kota Tepian.
Menurut Angkasa, pembangunan terowongan merupakan gagasan dan ide yang baru apalagi biaya yang cukup rendah dibandingkan dengan pembangunan fly over, jika terbangun maka terowongan ini menjadi ikon baru di Kota Tepian ini.
“Saya dengan Pak Wali Kota itu saya membackup, saya memberi penghargaan, terowongan ini adalah gagasan baru, bahkan biaya juga besar. Saya juga mengajak masyarakat yang masih kurang yakin, ayo sama-sama untuk didukung. Karena ini adalah mimpi kita bersama,” kata Angkasa di Gedung DPRD Samarinda, Senin (16/01/2023).
Apabila pembangunan terowongan ini selesai, maka patut dibanggakan sebagai ikon Samarinda.
“Sudah sepatutnya kita bangga karena di Samarinda punya terowongan. Karena bakal menjadi Ikon baru Kota Tepian,” kata Angkasa.
Legislator dari Fraksi PDIP itu memberikan catatan kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
“Secara teknis apakah gunung itu bisa diterobos dan itu perlu kajian komprehensif. Kedua, soal biaya, mengingat waktu masa jabatan wali kota hanya setahun lebih,” ujarnya.
Terakhir Angkasa mencatat, sampai saat ini pihak Komisi III DPRD Samarinda belum mendapatkan kajian teknisnya. Kemudian, pihaknya juga ingin mengetahui rencana pembiayaan pembangunan terowongan menelan Rp 395.792.000.
[SYM | NFA-2]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.