Nasional
Trending

Jokowi soal PSI Gagal Masuk Parlemen: Jangan Tanya Ke Saya

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kedua kanan) dan kader PSI saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Januari 2024 (Foto: Dok PSI)

Editorialkaltim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang belum mencapai ambang batas parlemen berdasarkan hasil quick count. Saat ditanya oleh wartawan usai menghadiri puncak Hari Pers Nasional 2024 di Econvention, Ancol, Jakarta Utara, pada Selasa (20/2/2024), Jokowi secara tegas meminta agar pertanyaan tersebut dialihkan kepada PSI.

“Jangan tanyakan ke saya, tanyakan pada PSI,” demikian tegas Presiden Jokowi.

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada Sabtu (17/2/2024), yang telah mencapai 99,20 persen, PSI hanya memperoleh 2,81 persen suara.

Baca  Jokowi Sebut 190 Pimpinan Negara di Dunia Tak Mampu Hentikan Kekejaman Israel

Dengan perolehan suara tersebut, PSI terancam tidak lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI karena tidak memenuhi ambang batas minimal empat persen suara dalam pemilihan umum legislatif 2024.

Namun, terdapat kenaikan suara PSI dibandingkan dengan pemilihan legislatif 2019, di mana partai tersebut memperoleh 2.650.361 suara atau sekitar 1,89 persen dari total suara.

Menurut Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), kepuasan pemilih terhadap kinerja Presiden Jokowi tidak memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas PSI.

Baca  Dugaan Pelanggaran Pemilu di Kuala Lumpur, 23 Ribu Surat Suara Sudah Tercoblos

“Jokowi tidak memiliki peran yang signifikan untuk mendongkrak elektabilitas PSI, meskipun berbagai upaya mungkin sudah dilakukan,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi temuan quick count dan exit poll yang disampaikan secara daring dari Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Data SMRC menunjukkan bahwa dari 80 persen pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi, mayoritas lebih memilih PDI Perjuangan dengan persentase mencapai 19 persen pada Pemilu 2024.

Diikuti oleh Partai Golkar dan Gerindra yang masing-masing memperoleh 15 persen suara. PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) mendapatkan 10 persen, sementara NasDem dan Demokrat masing-masing mendapat 8 persen, PAN (Partai Amanat Nasional) 7 persen, dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) 4 persen.

Baca  Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi Ditunjuk Jokowi jadi Plt Menteri Pertanian

“Hanya 3 persen dari total pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi memilih PSI, menunjukkan bahwa upaya PSI mengidentifikasi diri dengan Jokowi belum berhasil menarik basis massa Jokowi,” jelas Deni Irvani. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button