Jelang Akhir Tahun, Pemkot Samarinda Siapkan Strategi Kendalikan Inflasi Daerah

Editorialkaltim.com – Jelang akhir tahun 2022, Pemerintah Kota Samarinda menyebutkan, telah menyiapkan strategi untuk mengendalikan inflasi daerah. Mengingat, peringatan natal dan tahun baru menyebabkan beberapa komoditas pangan berpotensi mengalami kenaikan harga.

Hal ini disampaikan dalam rapat virtual monitoring perkembangan inflasi daerah dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (26/12/2022) pagi.

Dipimpin langsung Menteri Tito Karnavian, dia kembali mengingatkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar dipenghujung pergantian tahun 2022, untuk lebih intens melakukan pantauan terhadap perubahan harga khususnya untuk 20 komoditas pangan strategis.

Sementara, Deputi  Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Nasional, Setianto menambahkan, untuk saat ini pihaknya telah memantau 20 komoditas pangan yang berpotensi mengalami kenaikan harga. Dan terjadi pada 4 komoditas yakni telur ayam ras, Beras, cabe rawit, daging ayam ras dan cabe merah.

“Keempat komoditas ini rata-rata mengalami kenaikan mencapai kumulatif harian mencapai 4 sampai 15 persen. Khusus untuk cabe rawit kumulatif naiknya hingga mencapai 15,5 persen dan terjadi di 13 Provinsi di Indonesia dengan cakupan 152 Kabupaten Kota,” ungkapnya.

Sementara, Plt Asisten II Sekretariat Kota Samarinda, Sam Saimun mengatakan, jika Pemkot sendiri telah mengambil langkah-langkah startegis dalam mengendalikan inflasi dari kenaikan harga dibeberapa komoditas pangan yang ada di Kota Tepian.

Selain melakukan pantauan rutin terhadap  harga pangan di pasaran, Pemkot juga sambung dia telah menganggarkan untuk subsidi biaya transportasi pangan yang masuk ke kota Samarinda dari luar daerah.

“Ada beberapa komoditas yang kami subsidi untuk biaya angkut transportasinya, seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras dan daging, sehingga dengan subsidi ini setidaknya harga jual bisa kita interpensi,” ungkapnya.

Adapun anggaran untuk transportasi ini sebesar Rp408 juta untuk pembiaayaan dari Oktober hingga Desember.

Selain itu, jelas Sam, Perumdam Varia Niaga juga memiliki Unit Usaha Pangan sebagai upaya yang untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan dalam menjanga inflasi daerah.

“Seperti telur sehat dan daging ayam beku yang merupakan kebutuhan dasar kini dijual dengan harga terjangkau ke masyarakat,” ungkapnya.

[NFA]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button