Editorialkaltim.com – Fenomena pencurian besi penutup gorong-gorong kembali menjadi perhatian publik di Kota Samarinda. Baru-baru ini, sebuah rekaman CCTV beredar di media sosial yang menunjukkan aksi seorang pria dengan mudah mengangkat penutup besi lalu membawanya kabur. Video tersebut viral dan memicu keresahan masyarakat.
Peristiwa itu bukan kali pertama. Dalam beberapa bulan terakhir, kasus serupa berulang di sejumlah titik kota. Hilangnya besi penutup gorong-gorong jelas bukan sekadar masalah infrastruktur kecil. Lubang yang dibiarkan menganga di jalan bisa membahayakan pejalan kaki, mengancam pengendara, serta memperbesar potensi banjir jika saluran air tersumbat sampah.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan pemerintah kota tidak bisa menunda penyelesaian masalah ini.
“Ia menilai lemahnya pengawasan dan penggunaan material yang mudah dijual kembali menjadi penyebab utama pencurian berulang,” ujarnya.
Deni menambahkan, penutup gorong-gorong harus diganti dengan material yang lebih kuat dan tidak menarik bagi pencuri.
“Jika dibiarkan, risikonya bisa fatal bagi masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, DPRD juga mendorong adanya pengawasan rutin di lapangan serta koordinasi antarinstansi untuk menutup celah keamanan. Menurut Deni, langkah cepat sangat penting agar kasus pencurian tidak terus terulang dan keselamatan warga tetap terjamin.
“Jangan sampai kita menunggu ada korban jatuh ke lubang baru kemudian sibuk mencari solusi,” tambahnya.
Kasus pencurian besi penutup gorong-gorong ini kini menjadi pekerjaan rumah serius bagi pemerintah kota. Warga berharap ada upaya nyata, baik melalui penggantian material maupun peningkatan patroli, agar fasilitas publik kembali aman digunakan. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
