
Editorialkaltim.com – Sahur menjadi bagian penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selain sebagai anjuran Rasulullah SAW, sahur juga berfungsi untuk menjaga energi tubuh sepanjang hari saat berpuasa. Namun, bagaimana jika seseorang melewatkan sahur? Sejumlah risiko kesehatan bisa mengintai.
Sahur dilakukan sebelum waktu imsak dan berfungsi sebagai asupan terakhir sebelum tubuh menahan diri dari makan dan minum selama belasan jam. Meski hukumnya tidak wajib, manfaat sahur bagi tubuh sangat besar, mulai dari menjaga daya tahan tubuh hingga menghindari dehidrasi.
Menurut laman Siloam Hospitals, melewatkan sahur dapat berdampak negatif pada tubuh. Berikut beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai jika berpuasa tanpa sahur.
1. Daya tahan tubuh menurun
Berpuasa tanpa sahur dapat menyebabkan daya tahan tubuh melemah. Kurangnya asupan nutrisi saat sahur membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti flu, sembelit, sakit tenggorokan, dan diare.
Sahur yang kaya nutrisi juga membantu mencegah sindrom metabolik yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, kadar gula darah tidak stabil, serta obesitas.
2. Asam lambung naik
Melewatkan sahur berisiko meningkatkan asam lambung. Perut yang kosong dalam waktu lama membuat produksi asam lambung tetap berlangsung, sehingga bisa menyebabkan maag atau GERD.
Kondisi ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan kaya serat dan protein saat sahur untuk memperlambat pengosongan lambung dan mengurangi risiko asam lambung naik.
3. Berat badan turun drastis
Puasa tanpa sahur dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat. Tubuh yang kekurangan asupan kalori akan membakar lemak dan protein sebagai sumber energi. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan massa otot dan menurunkan daya tahan tubuh.
4. Risiko dehidrasi meningkat
Melewatkan sahur juga berpotensi meningkatkan risiko dehidrasi. Tanpa cairan yang cukup, tubuh dapat mengalami lemas, sulit berkonsentrasi, hingga penurunan tekanan darah.
Untuk menghindari dehidrasi, disarankan mengonsumsi minimal dua gelas air putih saat sahur serta makanan kaya air seperti sup, sayuran, dan buah-buahan.
5. Kekurangan energi dan mudah lelah
Puasa tanpa sahur dapat menyebabkan tubuh lebih cepat merasa lemas dan lelah. Tanpa asupan energi yang cukup, tubuh akan kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Agar energi tetap terjaga selama puasa, disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, dan oatmeal saat sahur.
6. Gangguan keseimbangan tubuh
Kurangnya nutrisi akibat tidak sahur juga bisa menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh. Tubuh yang kekurangan energi lebih rentan mengalami pusing, bahkan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan vertigo.
Jika mengalami pusing atau merasa sangat lemas saat puasa, sebaiknya segera beristirahat atau berbuka lebih awal jika diperlukan.
7. Turunnya kadar gula darah
Puasa tanpa sahur dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis atau hipoglikemia. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, gemetar, berkeringat dingin, hingga kehilangan kesadaran.
Untuk mencegah hipoglikemia, disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung gula alami seperti kurma saat sahur agar kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.
Meski sahur tidak wajib, manfaatnya bagi kesehatan tubuh sangat besar. Melewatkan sahur dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, mulai dari daya tahan tubuh yang melemah hingga dehidrasi dan hipoglikemia.
Agar puasa tetap lancar dan tubuh tetap fit, pastikan sahur dengan menu bergizi seimbang dan cukup cairan. Dengan pola sahur yang baik, ibadah puasa dapat dijalani dengan lebih sehat dan nyaman.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.