Editorialkaltim.com – Kampung Malahing, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan lolos 75 besar desa wisata terbaik 2023 dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Desa yang berjumlah 62 KK berisikan 196 jiwa, dengan rincian Laki-laki berjumlah 112 orang dan Perempuan berjumlah 84 Orang ini menjadi satu-satunya wakil Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk penilaian ADWI 2023 yang saat ini telah masuk 75 besar nasional.
Pengumuman 75 besar desa wisata terbaik ini disampaikan langsung Menteri Parekraf, Sandiaga Uno melalui akun resmi instagram Kemenparekraf, Selasa (21/03/2023).
Prestasi ini cukup membanggakan, mengingat pada ajang ADWI 2023 ini ada 4.573 desa wisata yang ikut dan dinilai oleh panitia ADWI tersebut.
“Dari 7.275 desa wisata yang tercatat di seluruh Indonesia telah terjaring 4.573 desa wisata pada ADWI 2023,” ucap Sandiaga Uno.
Disampaikan Sandiaga, penentuan desa wisata pada ADWI 2023 ini sudah melalui berbagai tahapan kurasi berdasarkan penilaian dewan juri pada lima kategori penilaian, klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui website Jadesta.
Sandiaga Uno menjelaskan, terdapat sejumlah babak dan proses kurasi untuk perlombaan ini, mulai dari 500 besar, 300 besar, kemudian dikerucutkan menjadi 75 besar desa wisata terbaik. Selanjutnya, para Dewan Juri akan mengunjungi dan meninjau ke-75 desa wisata tersebut.
Diketahui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada ADWI 2023 terdapat penggabungan kategori dari aspek penilaian yang saling berkaitan, yang semula 7 kategori, diringkas menjadi 5 kategori dengan kesesuaian indikator-indikator penilaian.
Kategori Penilaian ADWI 2023
Ada lima kriteria penilaian yang harus dipenuhi seluruh peserta ADWI 2023, agar terpilih menjadi Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Pertama, desa wisata harus memiliki keunikan dan keautentikan daya tarik wisata, berupa alam, buatan, serta seni dan budaya.
Selanjutnya, penilaian akan diambil dari peningkatan standar kualitas pelayanan homestay dengan melestarikan budaya lokal. Sekaligus, standar kualitas toilet dalam memenuhi sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
Penilaian ketiga diambil dari kemampuan akselerasi percepatan transformasi digital, serta menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata secara digital. Sementara itu, penilaian keempat dilihat dari suvenir yang dijual. Setiap desa wisata harus bisa menggali kreativitas dan hasil karya desa wisata berupa kuliner, fesyen, dan kriya berbasis kearifan lokal.
Satu lagi kategori penilaian yang akan dipertimbangkan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 adalah kelembagaan desa wisata dan CHSE. Desa wisata harus berbadan hukum, memiliki pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan, memiliki manajemen risiko, serta menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) berstandar nasional.
[NDI]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus menginstal Telegram terlebih dahulu di ponsel.