Nasional
Trending

Viral Rumah di Desa dengan View Air Terjun, Ditawar Rp2,5 Miliar Tapi Langsung Ditolak

Rumah Abah Jajang, Foto: Dok Hardi ArtVenture

Editorialkaltim.com – Desa-desa di Indonesia masih menjadi tempat yang diminati oleh beberapa orang untuk tinggal. Selain udara yang masih bersih, suasana pedesaan yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran, ketika ada sebuah rumah sederhana di desa yang dijual, banyak orang yang tertarik untuk membelinya.

Namun, kasus yang berbeda terjadi di Desa Karangjaya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebuah rumah sederhana yang dianggap sebagai hunian ideal oleh beberapa orang, ditawar dengan mahal. Namun, sang pemilik justru menolak tawaran tersebut.

Baca  Pecah Telur, Gregoria Mariska Tunjung Juara Spain Masters 2023

Rumah sederhana tersebut milik Abah Jajang yang berusia 73 tahun. Rumah Abah Jajang punya pemandangan yang indah. Rumah ini menghadap Curug Citambur, salah satu air terjun tertinggi di Jawa Barat.

Keindahan Curug Citambur yang memanjakan mata, rupanya menarik perhatian banyak orang. Bahkan, rumah Abah Jajang pernah ditawar Rp2,5 miliar namun ditolak.

Yang membuat rumah tersebut mahal karena rumah tersebut dikelilingi pemandangan begitu indah dengan view Curug Citambur yang memiliki ketinggian sekitar 130 meter. Ditambah suasana alam nan sejuk disertai hamparan rumput dan pohon-pohon hijau yang tumbuh di sekitar rumah

Baca  Klub Milik Raffi Ahmad, RANS Nusantara Terdegradasi ke Liga 2

“Betul itu Rp 2,5 miliar, kalau dijual mengurangi keluarga Abah. Kalau enggak dijual Abah Jajang nambah keluarga,” kata Abah Jajang seperti dikutip dari YouTube Hardi ArtVenture, Jumat (31/3/2023).

Wawancara Youtuber Hardi dengan Abah Jajang, Foto/Tangkapan layar YouTube Hardi ArtVenture

Abah Jajang enggan menjual rumah sederhananya, karena tidak ingin kehilangan keluarga terdekatnya. Sedangkan jika rumah tidak dijual, Abah Jajang bisa memberikan kesempatan bagi orang-orang yang ingin berkunjung, yang mana itu bisa dijadikan sebagai ladang untuk membangun tali silaturahmi.

Baca  Mardani Ali Sera Sebut Kebijakan HGU 190 Tahun di IKN Mirip Era Penjajahan

“Kalau ini rumah di jual mengurangi keluarga. Kalau enggak dijual jadi nambah keluarga (banyak yang datang),” ungkap Abah.

[NDI]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus menginstal Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button