Samarinda

Tentang Pasar Tradisional Samarinda, Rofik: Dibuat Modern Agar Lebih Nyaman

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Keberadaan pasar tradisional di Samarinda dinilai kurang memberikan kenyamanan terhadap rutinitas belanja masyarakat. Tak heran sebagian warga memilih untuk berbelanja di supermarket atau pusat perbelanjaan modern.

Kebiasaan ini dipandang Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik sebagai hal yang wajar, lantaran fasilitasnya membuat pengunjung nyaman saat berada di supermarket. Sehingga ia pun berpendapat bahwa pembenahan terhadap pasar tradisional sudah seharusnya dilakukan oleh Pemkot Samarinda.

Baca  Usulkan Penanganan Banjir Depan Mako Polresta, Angkasa: Itu Sudah Sangat Krusial

“Karena kalau begini-gini terus, orang semakin malas masuk pasar, kondisinya becek desak-desakan,” ujarnya.

Meski harga barang di supermarket atau mall cenderung lebih mahal dari barang di pasar tradisional, namun hal ini dinilai sebanding oleh Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab konsumen dimanjakan dengan fasilitas yang tersedia disana.

Baca  Dewan Tinjau Rencana Adopsi Bus Listrik oleh Pemkot Samarinda

“Makanya pasar yang ada ini sudah seharusnya bisa menjadi pasar modern, pemerintah harus bisa menangkap peluang yang seperti ini,” tuturnya.

Rofik mengakui saat dari komisi II DPRD Samarinda juga tengah fokus untuk memberikan pendampingan terhadap para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Samarinda. Dengan disulapnya pasar tradisional menjadi modern, diharapkan produk-produk UMKM itu juga semakin dilirik oleh masyarakat.

Baca  Gedung Baru Unpar di PPU, Respon Kebutuhan Ahli di Pusat Pemerintahan IKN

[NFA-2]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker