Pertanyakan Pengerjaan Terowongan, Ketua Komisi III Ingatkan Dampak Sosial yang Harus Diantisipasi
Editorialkatim.com – Sudah lewat dari satu tahun, fisik terowongan yang akan dibangun di Jalan Sultan Alimuddin menuju Jalan Kakap belum juga terlihat. Hal ini pun menjadi bahan evaluasi yang dipertanyakan Komisi III DPRD Samarinda, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.
Agenda ini berlangsung di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin (16/1/2022). Namun, pembahasan mengenai terowongan tidak tuntas, lantaran dari pihak Dinas PUPR Samarinda belum mempersiapkan data mereka secara mendetail.
Sebagai pimpinan rapat, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya pun meminta agar RDP khusus pembangunan terowangan akan dibahas kembali pada Rabu (16/1/2022).
“Karena sebenarnya dari komisi III ada sedikit kekhawatiran, dengan anggaran mencapao Rp401 miliar itu dengan waktu yang tersisa 18 bulan lagi,” ujar Angkasa.
Sedangkan dalam setiap pembangunan tidak semua bisa berjalan mulus, sehingga perlu dilakukan antisipasi saat memerlukan anggaran tambahan. Hal ini pun telah disampaikan ke Dinas PUPR Samarinda, namun masih belum tuntas lantaran dari instansi terkait belum memberikan materi yang cukup.
“Termasuk antisipasi dampak sosial yang bisa terjadi usai pembangunan. Seperti di Jembatan Mahkota II itu kan di sekitarnya ada PKL, jadi tempat foto-foto. Itulah yang harus diantisipasi dari saat ini,” jelasnya.
Politikus PDIP ini meyakini urusan dampak sosial harusnya bisa dipertimbangkan saat ini. Sehingga pembangunan terowongan pertama di Kaltim ini menjadi aset yang benar-benar bermanfaat untuk mengurai kemacetan di kawasan Pasar Sungai Dama.
“Serta pemeliharannya juga harus dipikirkan, jangan sampai kita tahunya hanya membangun tidak bisa merawat,” demikian Angkasa.
[* | NFA]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.