KaltimSamarindaZona Kampus

Pertamina Hulu Indonesia dan UMKT Jajaki Potensi Migas lewat Field Work Geoscience

Pertamina Hulu Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, menyelenggarakan “Field Work Geoscience Regional 3” (Foto: Humas UMKT)

Editorialkaltim.com – Pertamina Hulu Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, menyelenggarakan “Field Work Geoscience Regional 3” yang berlangsung dari tanggal 17 hingga 20 September 2024. Kegiatan eksplorasi ini meliputi area Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara, bertujuan untuk memahami karakteristik batuan yang berpotensi sebagai reservoir minyak dan gas bumi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kontrak swakelola yang ditandatangani pada 9 September 2024, dan akan berlangsung hingga tahun 2026. Andang Bachtiar, seorang geolog terkemuka di bidang eksplorasi migas, memimpin sebagai instruktur utama dalam kegiatan ini.

Baca  PDIP Resmi Usung Isran-Hadi di Pilkada Kaltim 2024, Tantang Dominasi Calon Tunggal

Selain itu, Fajar Alam dari Teknik Geologi dan Ns. Faried Rahman Hidayat, dari Keperawatan diberi tugas untuk pendampingan teknis dan pemeriksaan kesehatan harian, termasuk mitigasi penanganan pertama pada kecelakaan. Mahasiswa Teknik Geologi, M. Iqbal Maulana dan M. Haykal Bayu Priatama juga turut serta membantu kegiatan, bersama dengan Endi Mukhlis Syuhada, perwakilan dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia.

Kegiatan dimulai dengan pengamatan inti bor (core) bebatuan di kantor PHI di Balikpapan, dengan diskusi mengenai lingkungan pengendapan purba dan pengaruhnya terhadap potensi pembentukan dan perangkapan minyak serta gas bumi. Diskusi ini dilanjutkan dengan perjalanan ke Samarinda untuk observasi lebih lanjut.

Baca  FGD UMKT Bahas Mitigasi Perubahan Iklim, Rektor Sampaikan Komitmen

Pada hari kedua, tim berkapal menggunakan seatruck untuk mendatangi beberapa lokasi di delta Mahakam, seperti Sungai Meriam dan Muara Bayur untuk pengambilan sampel dasar sungai dan pengukuran kedalaman air. Di Muara Bujit dan Pulau Datu, tim mengambil sampel endapan vertikal dengan menggunakan selongsong pipa PVC yang dibelah dua.

Di hari ketiga, aktivitas berpusat di tebing-tebing kawasan Batu Putih yang menampakkan jejak terumbu purba, serta lumpur purba di kawasan Rejang Raya (Kampung Minyak), yang mengungkap sejarah geologis jutaan tahun yang lalu.

Baca  Puji Apresiasi Dinsos Bagikan 100 Paket Sembako untuk Masyarakat Miskin di Samarinda

Kegiatan berakhir pada hari keempat di tebing kawasan Nusyirwan Ismail dan D.I. Panjaitan, dengan temuan berupa sisa-sisa terumbu kuno dan batang pohon yang bertransformasi menjadi batubara, namun uniknya juga mengalami pengisian mineral kuarsa.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button