Kukar

Desa Jembayan Tengah Siap Laksanakan Festival Kampung Seraung Juni Mendatang 

Foto bersama di acara Festival Seraung. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Mayoritas masyarakat di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar). Menjadikan tanaman jenis rumput yang menyerupai pandan sebagai bahan untuk membuat sebuah seraung yang berbentuk bulat lebar yang digunakan sebagai pelindung kepala dari sinar matahari. 

Sampai saat ini, masyarakat yang berlokasi di Desa Jembayan Tengah mayoritas sebagai pengrajin seraung. Nantinya, produk buatan tangan asli penduduk kampung tuha ini pun akan dipromosikan lewat Festival Kampung Seraung, yang akan dilaksanakan pada 6 Juni 2023 mendatang.

Rencananya Festival tersebut digelar dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Desa Jembayan Tengah. Festival akan berlangsung selama lima hari dengan berbagai rangkaian acara. Diantaranya bazar, pawai kesenian, penampilan seni topeng pantul dan hiburan pentas seni budaya pada malam harinya. 

Baca  Kisah Rendy Pangestu, Pemuda Kukar Raih Gelar Kanda Duta Budaya Kaltim 2023

Lalu ada workshop pembuatan seraung, lomba olahraga tradisional gasing dan lomba adzan khusus anak-anak dari sisi keagamaannya. 

“Dimulai dari 6 Juni yang dilaksanakan selama lima hari. Terhitung enam hari dengan acara tempomg tawar yang dilaksanakan pada 5 Juni,” ujar kasi Pemerintahan Desa Jembayan Tengah, Safri, pada Selasa (9/5/2023).

Safri menjelaskan, Festival Kampung Seraung ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Desa Jembayan Tengah. Namun, festival Kampung Seraung ini sempat vakum beberapa tahun akibat pandemi Covid-19

Baca  Pemkab Sebut 2024 Kota Bangun dan Loa Janan Punya TPA

“Sebenarnya ini sudah jadi festival tahunan mulai 2019. Cuma, dengan Covid-19 kemarin sempat berhenti beberapa tahun,” sebutnya.

Selain memperkenalkan budaya seraung, Festival Kampung Seraung ini juga diharapkan  menjadi tempat untuk menggali potensi yang ada di Desa Jembayan Tengah. 

“Jadi ini salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sama memperkenalkan seni budaya yang ada dan untuk menggali potensi (desa). Soalnya disitu (Festival Kampung Seraung) ada kegiatan bazar, jadi apa-apa (yang menjadi potensi) di masyarakat nanti dipromosikan,” tuturnya.

Baca  Data Berkualitas Kunci Penting Pemerintahan Berbasis Informasi

Adapun dinamakan sebagai Kampung Seraung, Safri menjelaskan, hal tersebut memiliki filosofi tersendiri. Dimana, di dalam kampung tuha tersebut terdapat tanaman selingsing dan disitu juga terdapat pengrajin seraung, yang bahan bakunya juga berasal dari tanaman itu sendiri. 

“Jadi karena Selingsing itu Kampung Tuha dan itu akan dijadikan Kampung Seraung,” tutupnya. 

[TRI | NFA | ADV]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Related Articles

Back to top button