gratispoll
KaltimKukar

Dinkes Kukar Libatkan 827 Posyandu untuk Awasi Gizi 43 Ribu Balita di MBG

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Sebanyak 827 posyandu dan lebih dari 43 ribu balita di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) disiapkan untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG), salah satu misi unggulan Bupati Kukar periode 2025–2029.

Program ini akan dijalankan dengan pendampingan langsung dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, yang bertugas membina kader posyandu serta memastikan keamanan gizi makanan di lapangan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar, mengatakan program ini menyasar dua kelompok utama, yakni balita dan lansia.

“Dinas Kesehatan mendapatkan tugas untuk mendampingi kader posyandu dan memastikan keamanan serta kandungan gizi makanan yang dibagikan,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025).

Berdasarkan RPJMD Kukar 2025–2029, target penerima manfaat pada tahun pertama mencapai 43.858 balita, dengan penyesuaian sekitar 10 persen setiap tahun. Untuk kelompok lansia, data penerima manfaat akan ditetapkan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar.

Baca  Seno Aji Sebut UMKT Contoh Kampus Berkembang Pesat di Kaltim

Agar pelaksanaannya efektif, Dinkes Kukar akan menggelar pelatihan bagi kader posyandu di seluruh kecamatan. Pelatihan itu menitikberatkan pada kemampuan pemantauan pertumbuhan anak, edukasi gizi seimbang, dan penerapan standar pelayanan minimal di posyandu.

“Fokus kami bukan pada pembagian makanan langsung, tetapi bagaimana kader bisa meningkatkan kapasitasnya agar kegiatan di lapangan berjalan sesuai standar,” jelas Kusnandar.

Untuk tahun 2025, anggaran pendampingan kader posyandu dialokasikan sebesar Rp 112 juta. Nilai itu akan meningkat tajam mulai 2026 hingga 2030 menjadi sekitar Rp 400,2 juta per tahun. Selain pendampingan, Dinkes juga akan melakukan kontrol keamanan dan gizi makanan di seluruh posyandu Kukar.

Baca  DPRD Kukar Sebut Tambang di Loa Raya Diduga Ilegal, Tak Punya Izin

Melalui kegiatan ini, para kader akan mendapatkan pelatihan penjamah makanan oleh tenaga sanitarian, disertai supervisi dari puskesmas dengan dukungan langsung Dinkes. Dua subkegiatan utama menjadi payung kegiatan ini, yakni pengelolaan pelayanan gizi masyarakat dan pengelolaan kesehatan lingkungan, dengan total anggaran mencapai Rp 395 juta pada 2026 dan meningkat hingga Rp 491 juta pada 2030.

Kusnandar menambahkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat, terutama kader posyandu.

“Yang penting ada dulu yang mau jadi kader. Soal kemampuan teknis, nanti kita latih. Ada 25 kompetensi dasar yang wajib dikuasai,” ujarnya.

Beberapa wilayah disebut sudah menunjukkan kemajuan dalam pemberdayaan kader, salah satunya Kecamatan Loa Janan, yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan penimbangan serentak.

Baca  Pemberdayaan Pertanian di Muara Badak, Pemkab Kukar Salurkan Bantuan Pupuk dan Herbisida

“Di sana kadernya sudah cukup aktif dan mulai rutin mengikuti pelatihan. Ke depan, pola ini akan diperkuat dan diperluas ke kecamatan lainnya,” tambahnya.

Program Makanan Bergizi Gratis ini menjadi bagian dari Misi 1 Kukar Idaman Terbaik, yakni mewujudkan pemerataan pelayanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Melalui penguatan peran kader dan pengawasan gizi, Pemkab Kukar menargetkan layanan posyandu semakin merata hingga ke tingkat desa dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.(ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button