gratispoll
Kukar

Aplikasi Simple Desa Permudah Layanan Warga, Pemdes Loa Sakoh Tingkatkan Literasi Digital

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Loa Sakoh, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus berinovasi dalam pelayanan publik dengan mengembangkan teknologi digital. Sejak tahun 2021, desa ini telah meluncurkan aplikasi Android bernama Simple Desa yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan pemerintahan secara daring hanya melalui ponsel pintar.

Sekretaris Desa Loa Sakoh, Herdi, menjelaskan bahwa aplikasi Simple Desa merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan bekerja sama dengan Telkom. Aplikasi ini memudahkan warga mengurus administrasi, mengakses informasi grafis desa, melihat APBDes, dan mendapatkan layanan surat-menyurat tanpa harus datang langsung ke kantor desa di Loa Sakoh, Kukar.

Baca  Dua Penghafal Al Quran Asal Kota Bangun Diberangkatkan Rendi Solihin ke Tanah Suci

“Cukup mendaftar pakai NIK dan nomor HP, warga bisa pantau informasi dan urus surat dari rumah. Setelah selesai, mereka tinggal ambil surat ke kantor. Praktis dan efisien,” jelas Herdi. Fitur ini disambut baik oleh generasi muda dan warga produktif yang terbiasa dengan penggunaan teknologi.

Menariknya, aplikasi Simple Desa tak hanya terbatas pada layanan administratif. Aplikasi ini juga memiliki fitur toko daring untuk mendukung pelaku usaha lokal dan fitur mitigasi bencana. Dalam kondisi darurat, warga cukup menekan tombol alarm di aplikasi, yang akan mengirim notifikasi serentak ke seluruh perangkat warga desa lengkap dengan lokasi kejadian.

Baca  Rakor dan Bimtek Digelar, Muara Badak Mantapkan Diri Jadi Tuan Rumah HKG PKK ke-53 Kukar

“Kalau ada kebakaran atau kejadian gawat, warga bisa serlok lokasi langsung lewat aplikasi. Jadi semua orang bisa merespons lebih cepat,” ujar Herdi. Fitur ini menjadi bagian dari upaya desa membangun sistem respons cepat berbasis teknologi lokal.

Namun demikian, tantangan tetap ada. Herdi menyebut sebagian besar warga desa masih tergolong lanjut usia dan belum terbiasa dengan aplikasi digital. Hal ini membuat sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi menjadi pekerjaan rumah yang harus dilakukan secara konsisten.

Baca  Dorong Ketahanan Pangan Daerah, DPMD Kukar Dorong Desa Prioritaskan Pertanian

“Kami akui, belum semua warga bisa pakai aplikasi dengan maksimal. Sebagian besar dari mereka perlu pendampingan, dan itu yang kami terus lakukan lewat pelatihan,” ucapnya.

Pemerintah desa berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi digital masyarakat melalui pendekatan edukatif. Herdi berharap, aplikasi Simple Desa ke depan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menjadi contoh sukses transformasi layanan desa berbasis digital. (Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button