
Editorialkaltim.com – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Samarinda, Citra Jaya, menyebut beberapa jenis penyakit yang cenderung meningkat pasca Lebaran, terutama yang berkaitan dengan pencernaan. Menurutnya, perubahan drastis pola makan selama periode Lebaran bisa memicu gangguan pencernaan. “Pola makan yang berubah secara signifikan selama Lebaran, ditambah dengan euforia yang melibatkan makanan berlebih, seringkali menyebabkan sakit perut dan gangguan pencernaan yang baru terasa setelah Lebaran,” ujar Citra dalam konferensi pers bersama media yang digelar di kantor cabang BPJS Kesahatan Samarinda, Rabu (19/03/2025).
Lebih lanjut, Citra menekankan pentingnya menjaga pola makan yang seimbang, cukup istirahat, dan berolahraga untuk menghindari masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan gangguan pencernaan. “Masyarakat harus menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga untuk mencegah peningkatan hipertensi dan gangguan kolesterol yang dapat terjadi setelah Lebaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr. Melliyani Agustini, menambahkan bahwa tren penyakit pasca Lebaran lainnya di Kota Samarinda adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Makanan yang mengandung minyak berlebih dapat memicu radang tenggorokan, yang pada gilirannya meningkatkan angka ISPA. Selain itu, pola makan yang tidak terkontrol dan kandungan gizi yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan diare.
”Kalau di Samarinda data penyakit yang paling dialami masyarakat ISPA dan Diare,” ungkapnya.
Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat agar tetap memperhatikan kesehatan setelah Lebaran, mengingat perubahan pola makan dan gaya hidup yang seringkali tidak terkontrol dapat memicu berbagai penyakit. (Adr)