Nasional

Indonesia Tak Gentar, Menlu Retno Kecam Serangan Israel ke Pasukan PBB di Lebanon

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (Foto: BPMI Setpres)

Editorialkaltim.com – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengecam keras tindakan militer Israel yang menargetkan pasukan perdamaian PBB dan warga sipil di Lebanon. Serangan ini, menurut Retno, adalah bentuk teror yang tidak bisa diterima oleh komunitas internasional.

“Serangan ini jelas merupakan upaya teror dari Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Kita, yang teguh memegang prinsip perdamaian, tidak akan pernah gentar,” tegas Retno dalam keterangannya pada Kamis (10/10/24).

Baca  Gunakan Wujudul Hilal, Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri Pada 10 April 2024

Indonesia, yang berada di urutan kelima sebagai kontributor pasukan perdamaian PBB terbesar di dunia dan terbesar di UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), menurut Retno, akan terus mendukung misi perdamaian sesuai dengan mandat yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Komitmen kita pada prinsip perdamaian dan keamanan internasional tetap kuat. Kami mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan konkret dalam memastikan mandat mereka juga terjaga,” ungkap Retno.

Baca  Di Sidang PBB Menlu Retno Kutuk Israel, Sebut Tiga Langkah Konkret RI untuk Gaza

Menurut informasi yang dirilis, Dewan Keamanan PBB telah mengadakan sesi pengarahan pada hari yang sama untuk membahas peningkatan ketegangan di Timur Tengah, terutama serangan Israel terhadap pasukan perdamaian di wilayah netral yang dikenal sebagai “garis biru”. Pertemuan ini diadakan atas permintaan Perancis dan melibatkan diskusi tentang situasi di Lebanon dan tugas UNIFIL.

Retno menambahkan, Indonesia diundang dalam pertemuan tersebut untuk memberikan pandangan dan pernyataan sebagai negara yang secara aktif peduli terhadap isu-isu kemanusiaan yang terjadi di wilayah konflik.

Baca  Sri Mulyani Ungkap Defisit APBN Rp77,3 Triliun di Semester I 2024

“Serangan Israel bukan hanya melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, tapi juga menyerang inti dari multilateralisme yang kita upayakan bersama di forum internasional,” tutup Retno. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker