Editorialkaltim.com – Siapa ni yang suka ‘khilaf‘ melihat hidangan-hidangan lezat di atas meja saat Lebaran tiba? Dan tahukah Anda bahwa di Samarinda, ada makanan khas yang tak boleh terlewatkan saat perayaan Idul Fitri? Dari Soto Banjar yang gurih hingga Rendang yang empuk, makanan-makanan khas Samarinda saat Lebaran menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner.
Berikut adalah 7 makanan khas Samarinda yang sering disajikan saat Lebaran.
1. Ayam Cincane
Ayam Cincane adalah masakan khas Kalimantan Timur, khususnya Samarinda. Dahulu, menu ini hanya disajikan pada saat acara-acara penting, seperti pernikahan atau kelahiran anak. Tahun bersalin, penganan khas ini bisa kamu dapatkan dengan mudah saat berkunjung ke Samarinda, termasuk pada perayaan Idulfitri.
Hidangan satu ini adalah olahan ayam kampung yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah seperti jahe, lengkuas dan kemiri. Setelah bumbu meresap ke dalam daging, lalu panggang. Ayam cincane ini sangat nikmat apabila disantap bersama sepiring nasi putih hangat dan sambal tomat pedas manis. Sekali coba, pasti ketagihan!
2. Soto Banjar
Soto Banjar adalah hidangan berkuah khas Kalimantan Selatan yang juga populer di Samarinda. Biasanya terdiri dari daging sapi, daging ayam, atau organ dalam sapi yang dimasak dalam kuah bening yang kaya rempah seperti serai, daun salam, dan kayu manis. Soto Banjar disajikan dengan nasi putih, irisan telur rebus, dan ditaburi dengan bawang goreng serta daun bawang cincang. Rasanya yang kaya dan gurih membuat Soto Banjar menjadi hidangan yang sangat dinantikan saat Lebaran. Rasanya nganenin!
3. Roba Ruan
Makanan khas satu ini berbahan dasar ikan haruan atau ikan gabus. Roba Ruan adalah abon khas Kalimantan Timur yang bisa Anda temui saat merayakan Hari Raya Idulfitri di Samarinda. Rabo ruan ini sangat cocok dimakan dengan nasi hangat. Bukan hanya itu, rasa gurih dari masakan Rabo Ruan ini akan membuat selera makan Anda jadi bertambah. Nikmat!
4. Daging Masak Bumi Hangus
Dari namanya saja, cukup membuat penasaran bukan? Daging Masak Bumi Hangus yang merupakan makanan khas di Samarinda. Menu ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam waktu lama dengan bumbu kecap hingga warnanya menjadi hitam. Karena itulah, sajian ini dinamakan daging masak bumi hangus.
Warnanya yang hitam legam, aroma kuat karena dimasak berjam-jam dan rempah-rempah khusus yang digunakan pada masakan ini sangat menggugah selera. Lezat!
5. Rendang
Masih dengan olahan daging. Makanan khas selanjutnya adalah Rendang. Rendang adalah masakan daging khas Indonesia yang terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya. Banyak masyarakat Indonesia menyukai olahan daging satu ini.
Di Samarinda, rendang sering menjadi hidangan wajib saat Lebaran. Daging sapi yang dimasak dalam bumbu rempah yang kaya membuat rendang memiliki rasa yang lezat dan daging yang empuk. Rendang biasanya disajikan dengan nasi putih dan acar.
6. Ketupat Kandangan
Selanjutnya adalah Ketupat Kandangan. Kuliner satu ini adalah makanan khas Kalimantan Selatan yang juga menjadi favorit di Samarinda saat Lebaran. Ketupat Kandangan terbuat dari beras yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda dan dimasak dalam air hingga matang.
Ketupat Kandangan disajikan dengan opor ayam atau rendang, serta bumbu kacang yang kaya rasa. Ketupat Kandangan memiliki tekstur kenyal dan rasa yang lezat, menjadi hidangan yang selalu dinantikan saat Lebaran.
7. Opor Ayam
Opor ayam masakan sejenis kari ayam yang dikenal di Indonesia, termasuk di Samarinda. Opor ayam sebenarnya adalah ayam rebus yang diberi bumbu kental dari santan yang ditambah berbagai bumbu seperti serai, kencur, dan sebagainya.
Dalam tradisi Jawa, perayaan Lebaran biasanya dibuat meriah dengan membuat ketupat yang disajikan dengan opor ayam dan sambal goreng hati.
[NFA]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.
