Samarinda

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Rofik Sebut Pemberdayaan Lebih Baik dari Sekedar Beri Bantuan

Ketua Pansus II DPRD Samarinda, Abdul Rofik. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Mungkin, baru-baru ini banyak orang terinspirasi dengan kisah wirausahawan sukses seperti Jack Ma dari Alibaba, Chairul Tanjung pendiri CT Corp, dan Martha Tilaar pendiri perusahaan kosmetik ternama di Indonesia.

Mereka semua memiliki satu hal yang sama memulai usaha dari nol, tanpa pengalaman yang mumpuni atau sumber daya melimpah. Ini membuktikan bahwa peluang sukses di dunia bisnis terbuka lebar bagi pemula yang berani memulai dari awal, terlebih terdapat beberapa program pengembangan UMKM yang difasilitasi oleh masing-masing pemerintah setempat, bahkan termasuk di Samarinda.

Baca  Kedepankan Kekayaan Lokal, KIM Kukar Ikuti Berbagai Kompetisi di KIMFest 2023

Dari sisi pemerintahan, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik memiliki pandangan dalam memulai langkah sukses mengembangkan usaha, yaitu pemerintah harus mampu memberikan ilmu mengelola usaha yang memiliki izin.

Politisi bergelar Doktor ini menilai, peran pemerintah dalam hal edukasi sangat penting agar pemerintah dapat membantu pengusaha tersebut bila sewaktu-waktu membutuhkan pinjaman.

Dia dengan tegas menekankan agar pemerintah tidak hanya berdiam tak berdaya apabila pengusaha mandiri mengalami kesulitan, seperti dalam hal perizinan dan pemasaran.

Baca  Sani Optimis Gen Z Mainkan Peran Penting di Pemilu 2024

“Kalau mereka susah dalam perizinan, beri tahu mereka dong. Kalau mereka sulit memasarkan, diberitahu. Jangan hanya duduk di kantor, tapi berikan dulu masukan ke bawah,” ucapnya.

Dia berpendapat langkah tersebut merupakan langkah produktif dalam membangkitkan etos kerja di masyarakat, tidak hanya disuapin ketika kesulitan tetapi dibangun dan di berdayakan.

“Pelatihan keterampilan bagi masyarakat jauh lebih baik ketimbang memberi bantuan,’’ jelasnya.

Baca  Jelang Pemilu Serentak, Abdul Rohim Minta Penertiban Tak Hanya Fokus ke Algaka 

Dirinya menyoroti bahwa bantuan akan bersifat sementara bahkan cenderung hilang sia-sia tanpa ada perkembangan berarti, berbeda dengan pemberdayaan yang akan membangkitkan masyarakat menuju kesejahteraan.

“Kita bisa mengubah 3 orang pengangguran saja menjadi pengusaha mandiri, maka ini sudah sangat baik daripada kita harus memberikan bantuan-bantuan. Bantuan akan habis begitu saja, sehingga ini harus serius,” tutupnya.(qon/nfa/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini laiinya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button