Rais Aam PBNU: Ada yang Lupa Kalau NU Jaga Jarak dengan Parpol
Editorialkaltim.com – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, dengan tegas menyatakan bahwa NU secara lembaga berada pada jarak yang cukup jauh dari partai politik.
Hal itu disampaikan dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pesantren Al Hamid Jakarta pada Senin (18/9/2023).
“Kita sudah tahu, bahkan diputuskan di Muktamar Ke-31, bahwa NU menjaga jarak dengan semua partai politik. Sepertinya ada yang lupa kalau NU menjaga jarak, ibaratnya kura-kura di dalam perahu, pura-pura tidak tahu,” kata Kiai Miftah seperti dikutip dari laman resmi NU pada Selasa (19/9/2023).
Kiai Miftah memohon kepada semua pihak untuk memahami sikap keras PBNU dalam melakukan penertiban saat NU sebagai sebuah lembaga dibawa-bawa ke ranah politik praktis.
“Mohon dimaklumi manakala PBNU sedikit agak kencang. Penertiban-penertiban terjadi di mana-mana, karena kita ingin kembali menertibkan,” jelasnya.
Kiai Miftah menekankan bahwa NU tidak pernah terlibat dalam mengintervensi kepemimpinan seseorang, baik dalam ranah kepemimpinan negara maupun organisasi. Semangat netralitas dan kemandirian lembaga adalah prinsip yang dipegang teguh oleh NU.
Meski mendekati tahun politik 2024, Kiai Miftah mengingatkan bahwa NU tidak akan terburu-buru dalam membuat instruksi khusus untuk menghadapi kontestasi politik tersebut.
Namun, dia menyadari bahwa keputusan NU terkait tahun politik 2024 menjadi penantian bagi banyak pihak yang ingin melihat arah langkah NU di tengah dinamika politik nasional.
“Sepertinya ada yang dinanti, instruksi menghadapi tahun politik. Saya kira bisa disimpan dulu masalah itu, sabar,” pungkasnya. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.