
Editorialkaltim.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah di Samarinda tak hanya berdampak pada kesehatan dan pemenuhan gizi. Program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi pedagang dan pelaku UMKM lokal yang terlibat dalam rantai pasok bahan pangan.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menilai program MBG sebaiknya tidak dilepaskan dari potensi lokal. Menurutnya, jika kebutuhan bahan pokok seperti ayam, telur, sayur, dan beras bisa dipenuhi oleh pedagang dan UMKM Samarinda, manfaatnya akan berlipat ganda.
“Kalau kebutuhan pokok bisa dipenuhi dari pedagang lokal dan UMKM, distribusinya lebih lancar, kualitas lebih terjaga, dan pedagang lokal mendapat keuntungan langsung,” ujar Anhar di Samarinda, Rabu (1/10/2025).
Anhar menjelaskan, program MBG sudah mulai menunjukkan dampak nyata. Permintaan yang stabil dari sekolah membuat pedagang bisa merencanakan produksi dengan lebih baik. Hal ini memberi kepastian usaha sekaligus menjaga kualitas produk yang dipasarkan.
“Ini bukan sekadar soal gizi anak-anak. MBG memberi kesempatan bagi pengusaha lokal untuk berkembang, uang berputar di daerah, dan perekonomian lokal ikut terdorong,” tegasnya.
Meski begitu, Anhar mengingatkan pentingnya koordinasi antara pemerintah, dinas terkait, dan pelaku usaha lokal. Pendataan potensi daerah dan verifikasi ketersediaan bahan pangan perlu dilakukan agar distribusi berjalan lancar dan tidak menimbulkan persoalan di lapangan.
Dengan sinergi yang tepat, program MBG diharapkan tidak hanya memberi manfaat gizi bagi anak sekolah, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Samarinda.(nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.