Editorialkaltim.com – Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) kembali mendapat sorotan positif. Skema yang digagas Pemerintah Kota Samarinda ini dinilai tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik di tingkat lingkungan, tetapi juga memberikan dampak nyata pada perputaran ekonomi warga.
Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi, menyampaikan bahwa setiap RT di Samarinda mendapat alokasi dana sekitar Rp100 juta. Dana tersebut tidak berhenti pada proyek pembangunan semata, melainkan kembali berputar di masyarakat melalui kegiatan produktif.
“Pak Wali Kota ingin bahwa uang yang ada berputar di masyarakat di Samarinda,” ujar Iswandi, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, pola ini memberi efek ganda. Di satu sisi, infrastruktur sederhana seperti jalan lingkungan, drainase, dan fasilitas umum bisa dibangun lebih cepat. Di sisi lain, aktivitas ekonomi lokal ikut bergerak karena banyak pekerjaan proyek melibatkan tenaga dan sumber daya dari warga setempat.
“Ketika dana turun ke RT, warga ikut bekerja, warung-warung kecil mendapat pesanan, dan perputaran uang terasa langsung di bawah. Ini yang membuat Probebaya berbeda,” tambahnya.
Selain itu, Iswandi menilai Probebaya dapat membuka peluang usaha kecil baru dan meningkatkan daya beli masyarakat. Contohnya, beberapa RT memanfaatkan dana tersebut untuk mendukung kegiatan usaha mikro seperti produksi makanan ringan, kerajinan, hingga koperasi lingkungan.
Namun, ia mengingatkan bahwa pengelolaan dana harus tetap dilakukan dengan tertib, transparan, dan akuntabel agar manfaatnya benar-benar maksimal.
“Penguatan kapasitas pengelolaan di tingkat RT dan masyarakat itu sangat penting. Kalau dikelola dengan baik, Probebaya bisa menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Samarinda,” pungkasnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
