Editorialkaltim.com – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda, Anis Siswantini, menegaskan penertiban puluhan bangunan di lahan proyek insinerator Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Baqa, bukan langkah mendadak. Ia memastikan seluruh proses telah melalui tahapan panjang dan sesuai prosedur.
“Kami sudah melalui tahapan sosialisasi dan peringatan sejak beberapa waktu lalu. Setelah semua prosedur dijalankan, hari ini langkah tegas diambil. Ini bukan tindakan mendadak, tapi sudah melalui proses yang panjang,” tegas Anis, Selasa (21/10/2025).
Penertiban dilakukan oleh Satpol PP bersama aparat gabungan dari TNI, Polri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas PUPR. Sejak pagi, alat berat mulai membongkar struktur bangunan di lokasi proyek, sementara petugas lain membantu warga memindahkan barang ke tempat penampungan sementara di sekitar area PDAM.
Menurut Anis, berdasarkan pendataan terakhir terdapat 57 bangunan di kawasan tersebut. Sebanyak 18 kepala keluarga sudah menerima uang kerohiman, namun hanya dua di antaranya yang memilih membongkar sendiri rumahnya.
“Dari 18 penerima bantuan, hanya dua keluarga yang melakukan pembongkaran mandiri. Sisanya kami bantu agar proses tetap berjalan aman dan manusiawi,” ujarnya.
Anis menambahkan, lebih dari 100 personel gabungan diterjunkan untuk memastikan proses penertiban berlangsung tertib dan tanpa gesekan. Ia menegaskan pemerintah berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar warga tetap merasa dilindungi.
“Kami ingin memastikan kegiatan ini tidak menimbulkan konflik. Semua dilakukan dengan koordinasi dan pendampingan,” pungkasnya.(nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
