PBNU Kritik Keras Kebijakan Lepas Hijab Paskibraka, Minta Aturan Dikoreksi
Editorialkaltim.com – Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyerukan revisi atas aturan yang mewajibkan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perempuan beragama Islam untuk melepas jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2024. Gus Fahrur menilai aturan tersebut sebagai tidak relevan dan mengusik kebebasan beragama.
“Saya kira harus dikoreksi peraturan itu, peraturan lepas hijab itu tidak relevan,” ungkap Gus Fahrur, dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (15/8).
Menurut Gus Fahrur, kebebasan beragama adalah hak yang harus dihormati oleh semua pihak. Ia menambahkan penggunaan jilbab tidak seharusnya menjadi penghalang bagi estetika dan kekompakan para anggota Paskibraka.
“Panitia pelaksana bisa mengundang konsultan dan desainer untuk kostum berhijab yang bagus dan indah,” tegas Gus Fahrur.
Kontroversi ini mencuat setelah beredarnya foto-foto anggota Paskibraka perempuan 2024 yang tidak mengenakan jilbab saat acara kirab bendera pusaka, yang kemudian menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.