Mengelola Stres Akademik, Ini 5 Cara Hadapi Tekanan dan Tuntutan Kuliah
Editorialkaltim.com – Kuliah seringkali dianggap sebagai masa-masa yang penuh dengan tekanan dan tuntutan. Oleh karena itu mahasiswa seringkali mengalami stres akademik ketika berada di masa kuliah, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.
Stres akademik adalah stres yang terkait dengan tuntutan akademik seperti tugas, ujian akhir, dan persiapan kuliah. Stres akademik dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik mahasiswa, sehingga diperlukan upaya untuk mengelolanya.
Berikut adalah 5 cara yang dapat membantu mahasiswa menghadapi stres akademik dalam kuliah berdasarkan hasil penelitian.
1. Kelola Waktu dengan Baik
Manajemen waktu yang baik dapat membantu mengurangi stres akademik. Anda perlu membuat jadwal yang realistis dan efektif dalam mengatur waktu belajar, tugas, dan kegiatan lainnya. Dengan begitu, mereka dapat menghindari kegiatan yang tidak perlu dan memprioritaskan tugas yang penting.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Hamid (2021) pada mahasiswa jurusan psikologi, ditemukan bahwa mahasiswa yang memiliki manajemen waktu yang baik memiliki tingkat stres akademik yang lebih rendah.
2. Berkomunikasi dengan Dosen dan Teman
Komunikasi yang baik dengan dosen dan teman dapat membantu mengurangi stres akademik. Anda dapat meminta saran dan bantuan dari dosen dan teman ketika menghadapi kesulitan dalam belajar atau menyelesaikan tugas. Selain itu, dengan berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan teman, mahasiswa dapat mengurangi rasa kesepian dan tekanan yang mereka rasakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Van Widenfelt, Treffers, De Beurs, Siebelink, & Koudijs (2005) membuktikan, mahasiswa yang memiliki hubungan yang baik dengan dosen dan teman memiliki tingkat stres yang lebih rendah.
3. Berolahraga Secara Teratur
Penelitian yang dilakukan oleh Salmon, Petersen, & Williamson (2018) menemukan, olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta mengurangi stres akademik pada mahasiswa.
Olahraga dapat mengurangi hormon stres seperti kortisol dan meningkatkan hormon bahagia seperti endorfin. Anda dapat mencari kegiatan fisik yang mereka nikmati seperti berlari, berenang, atau yoga.
Selain menjaga kesehatan fisik, Anda harus memastikan memiliki nutrisi yang baik. Mahasiswa perlu tidur yang cukup dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko sakit yang dapat meningkatkan stres.
4. Jangan Terlalu Keras dengan Diri Sendiri
Anda perlu belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Stres akademik dapat terjadi ketika mahasiswa terlalu menuntut diri sendiri untuk mencapai standar yang terlalu tinggi. Mahasiswa perlu belajar untuk menghargai usaha yang telah mereka lakukan dan menerima kelemahan yang mereka miliki
Penelitian yang dilakukan oleh Akin & İskender (2019) menemukan bahwa mahasiswa yang memiliki harapan yang terlalu tinggi pada diri sendiri memiliki tingkat stres akademik yang lebih tinggi.
5. Jaga Komunikasi dan Hubungan Baik dengan Orang Tua
Salah satu hal yang dapat membantu mengurangi stres akademik adalah dengan menjaga komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang tua.
Komunikasi yang baik dengan orang tua dapat membantu Anda mengatasi masalah yang dihadapi selama kuliah, baik itu masalah akademik maupun non-akademik. Jangan ragu untuk melibatkan orang tua dalam kegiatan kuliah dapat membantu Anda merasa lebih dihargai dan didukung. Misalnya, mengajak orang tua untuk hadir dalam seminar atau presentasi yang diadakan di kampus.
Hargai peran dan kontribusi orang tua. Anda perlu menyadari bahwa orang tua telah berperan penting dalam membantu mereka mencapai kesuksesan di masa depan.
[NFA]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.