Samarinda

Ketua Komisi III DPRD Samarinda Soroti Kajian Geologis Proyek Terowongan

Editorialkaltim.com – Proyek besar pekerjaan terowongan (tunnel) yang bakal menelan anggaran Rp395.792.000 dari pintu masuk sampai keluar sepanjang 690 meter tersebut, mendapat atensi Legislator Basuki Rahmat Samarinda.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani menyoroti waktu pengerjaan proyek tersebut yang dinilainya bakal lepas dari target.

“Saya menyoroti tentang pembangunan terowongan tahun ini, katanya waktu pengerjaan itu 18 bulan akan selesai. Makanya saya mempertanyakan kajian teknis geologinya bagaimana, akhirnya tidak terjawab,” ujar Angkasa, saat usai melakukan rapat dengan PUPR Samarinda, Senin (16/01/2023).

Pembangunan terowongan berdimensi 15 meter dengan masa kontrak kerja antara 18 hingga 22 bulan tersebut di kawasan Gunung Manggah, bakal dibangun pada 2023 ini. Di antara tujuan pembangunannya adalah mengurangi kemacetan hingga menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) tersebut.

Baca  Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Ajak Orang Tua dan Sekolah Antisipasi Bullying

Angkasa menerangkan, pihaknya bakal menjadwalkan ulang pertemuan antara PUPR Samarinda dengan tim teknis dari pihak yang mengerjakan proyek terowongan tersebut.

“Kami menscedule-nya pada Rabu, (18/01/2023). Tim itu akan menjelaskan secara teknis termasuk pembiayaan,” tambahnya.

Jangka waktu penyelesaian pengerjaan terowongan kurang lebih 18 bulan itu akan selesai, namun Angkasa mengkhawatirkan atas pekerjaan dengan skema multi years itu.

“Kekhawatirannya, namanya pekerjaan multi years itu kan masanya berakhir menyesuaikan dengan masa jabatan kepala daerah itu berakhir. Tinggal kita melihat beberapa bulan lagi ini, apakah bisa terselesaikan. Beliau mengklaim bahwa 18 itu selesai,” ungkap Angkasa.

Baca  Novi Marinda Optimis Pengembangan Industri Kreatif Tumbuhkan Ekonomi Samarinda

Menurut Angkasa Jaya, mempertanyakan tanda-tanda pembangunannya, masih ada masalah pembebasan lahan, kajian ekologinya apakah bisa dibangun terowongan apa tidak. Kedua, lanjut Angkasa bahwa hal ini jangan sampai dianggap sebagai suatu hal hanya kepentingan politik saja sehingga dipaksakan untuk dibangun.

Sementara menurut Angkasa soal pembangunan terowongan melibatkan pihak ketiga untuk mengerjakan proyek itu dinilai tidak masalah, terpenting adalah pemanfaatan anggaran dapat terealisasi dan dapat bermanfaat sesuai dengan perencanaan.

Baca  Samri Minta Cara Penertiban Harus Lebih Manusiawi

Legislator dari Fraksi PDIP itu juga memberikan apresiasi terhadap Pemkot Samarinda dalam hal pembangunan terowongan ini, dia mendorong agar proyek ini segera direalisasikan.

“Kalau ini terbangunkan pasti salah satu ikon di Samarinda, makanya saya juga mengajak pada diskusi mahasiswa agar ini didorong untuk kemaslahatan semua,” tambahnya.

Diketahui, bahwa pembangunan terowongan yang menghubungkan antara Jalan Sultan Alimuddin menuju ke Jalan Kakap itu akan dilakukan ground breaking pembangunanya pada Jum’at, (20/01/2023) mendatang, yang bakal dilakukan langsung Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso.

[SYM | NFA-2]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Related Articles

Back to top button