Pemdes Loa Pari Dorong UMKM Tempe dan Gorengan Tembus Pasar Lebih Luas

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Loa Pari, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus berkomitmen mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis potensi lokal. Salah satu fokus utama adalah pengembangan usaha tempe rumahan dan aneka kuliner gorengan, yang kini mulai dikenal hingga ke wilayah sekitar seperti Teluk Dalam dan Loa Raya.
Kepala Desa Loa Pari, I Ketut Sudiyatmika, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 9 hingga 10 pelaku usaha tempe yang aktif memproduksi tempe di rumah masing-masing. Para pelaku telah mendapatkan dukungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindakop) Kukar serta Pemerintah Desa.
“Kalau dulu prosesnya masih manual diinjek-injek, sekarang sudah menggunakan mesin. Ini salah satu upaya memotivasi para pelaku home industri tempe,” ujarnya.
Bentuk dukungan yang diberikan antara lain bantuan bahan baku kedelai dan penyediaan mesin pencacah kedelai. Inovasi alat ini terbukti meningkatkan efisiensi produksi, serta mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha.
Selain tempe, produk unggulan lainnya dari Loa Pari adalah gorengan. Ketut menyebut, pelaku usaha gorengan tak hanya memenuhi permintaan lokal, tetapi juga melayani pelanggan dari luar desa. Produk-produk ini perlahan mulai menciptakan identitas kuliner khas Loa Pari yang potensial untuk dikembangkan.
Dalam rangka memperkuat daya saing UMKM, pihak desa bekerja sama dengan Disperindakop Kukar telah menyelenggarakan sejumlah pelatihan. Materi pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan produksi, inovasi olahan, pengemasan, serta pengurusan legalitas seperti perizinan usaha dan sertifikasi halal.
“Beberapa pelatihan sudah kami selenggarakan agar produk warga lebih berkualitas dan bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” ucapnya.
Ketut berharap, seluruh upaya ini dapat mendorong pelaku UMKM menjadi lebih mandiri dan profesional. Ia juga menegaskan pentingnya aspek legalitas dalam membuka akses pasar yang lebih luas, termasuk ke ritel modern maupun platform digital.
“Kami berharap dengan pelatihan dan bantuan alat ini, pelaku usaha bisa terus berkembang, produknya semakin berkualitas, berizin, dan berstandar halal sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” pungkasnya. (Roro/ADV)