Nasional

JK Sebut Pemilu 2024 yang Terburuk Sejak 1955, Diatur Yang Punya Uang

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (Foto: Anadolu Agency)

Editorialkaltim.com – Jusuf Kalla, yang menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada periode ke-10 dan ke-12, memberikan penilaian tajam terhadap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, pemilu kali ini merupakan yang terburuk sejak Pemilu pertama pada tahun 1955.

Kritik tersebut disampaikan saat menghadiri sebuah diskusi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, pada Kamis (7/3/2024).

Dalam pandangannya, Pemilu 2024 dipandang perlu mendapatkan evaluasi dan koreksi mendalam.

Baca  Catat! Jadwal Resmi Pengumuman Hasil Pemilu 2024 dari KPU

“Pemilu kali ini, menurut saya, adalah yang terburuk yang pernah ada di Indonesia sejak era 55. Ini menunjukkan bahwa pemilu diatur oleh sekelompok minoritas, yang terdiri dari orang-orang berpengaruh, pejabat pemerintahan, dan mereka yang memiliki kekayaan,” ungkap JK.

Jusuf Kalla menyuarakan kekhawatirannya bahwa apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, Indonesia bisa kembali ke era kekuasaan otoriter.

“Jika kondisi ini menjadi norma, maka kita akan regresi ke era kekuasaan otoriter, dan itu sejatinya merupakan inti masalahnya,” ujarnya.

Baca  Real Count KPU 61 Persen: 9 Parpol Lolos, PDIP Masih Mendominasi

Pada hari sebelumnya, dalam sebuah kesempatan di Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2024), JK telah menekankan perlunya hak angket DPR terkait dengan berbagai isu yang muncul dalam Pemilu 2024.

“Menurut saya, partai-partai politik akan berkolaborasi. Ini adalah langkah yang baik untuk melakukan klarifikasi dan menanyakan,” ungkapnya.

JK juga menambahkan bahwa hak angket ini penting untuk menjawab keraguan publik terkait kemungkinan kecurangan dalam pemilu, serta untuk menghindari pemerintahan berikutnya dari beban kecurigaan.

Baca  Dewan Soroti Pelanggaran Pemasangan Alat Peraga Kampanye oleh Parpol di Samarinda

“Sehingga tanda tanya masyarakat, kekhawatiran masyarakat, ataupun kecurigaan masyarakat bisa terjawab. Sehingga negeri ini pemerintah yang akan datang akan mulus siapapun pemerintah setelah diketahui semuanya. Kalau ndak, nanti curiga terus,” jelas JK. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker