Editorialkaltim.com – Rencana Pemerintah Kota Samarinda untuk membangun insinerator di 10 kecamatan guna mengoptimalkan pengelolaan sampah mendapat perhatian serius dari DPRD Samarinda. Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu penjelasan detail dari dinas terkait mengenai spesifikasi teknis insinerator yang akan digunakan.
“Kita masih melihat pola insinerator seperti apa yang akan dibangun, karena kita harus memastikan jangan sampai menimbulkan polusi udara. Namun, jika memang insinerator yang ingin dibangun adalah yang rendah emisi karbonnya, maka ini bisa menjadi solusi yang baik untuk pengelolaan sampah,” ujar Deni Hakim Anwar, Jumat (24/01/2025).
Selain emisi karbon, Deni juga menyoroti potensi dampak kebisingan dari insinerator tersebut. Ia menekankan pentingnya pemilihan lokasi yang tepat agar tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.
“Kami perlu memastikan titik-titik lokasi insinerator, agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kebisingan. Contohnya, seperti yang terjadi di Bekasi, di mana warga memprotes karena terganggu oleh suara mesin yang beroperasi di pagi atau malam hari,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa DPRD akan terus memantau rencana ini dengan cermat dan meminta dinas terkait memberikan penjelasan rinci mengenai teknologi dan mekanisme kerja insinerator tersebut.
“Kita tidak ingin pembangunan ini menjadi kontraproduktif bagi masyarakat. Semua aspek, mulai dari teknologi, lokasi, hingga dampak sosialnya, harus diperhitungkan dengan matang,” tutupnya.(Adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
