Samarinda

Dewan Samarinda Dorong Mahasiswa Kaltim Jadi Penerus Pejuang Demokrasi Indonesia

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Puji Astuti (baju biru) saat menghadiri kuliah umum dan bedah buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1994 yang digelar oleh Universitas Mulawarman, Selasa (28/02/2023). (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Ketua DPRD Samarinda hadiri kuliah umum dan bedah buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1994 yang digelar oleh Universitas Mulawarman, Selasa (28/02/2023). Dia mendorong peran mahasiswa sebagai penerus perjuangan demokrasi di Indonesia.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Puji Astuti yang mewakili Ketua DPRD Samarinda mengungkapkan, pentingnya perjuangan mahasiswa dalam melawan pemerintah Soeharto pada masa Orde Baru.

“Tidak ada ruang sedikitpun sistem demokrasi saat itu berjalan, tapi dengan kekuatan mahasiswa perlahan dilawan,” pungkasnya.

Baca  Harga Beras Naik, Fuad Minta Masyarakat Tak Panik dan Hindari Spekulasi

Menurutnya, kegigihan rakyat dan aktivis Indonesia saat itu berhasil meruntuhkan pemerintah Orde Baru dan membawa demokrasi sesungguhnya ke negara ini. Dia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai penerus perjuangan demokrasi di Indonesia.

“Mereka berada di tengah-tengah masyarakat dan dapat menggarap masalah yang dihadapi oleh masyarakat saat itu,” ujar Puji.

Politikus Demokrat itu menyambut baik kegiatan ini dan berharap bahwa demokrasi yang ada dapat mengawal pembangunan yang seutuhnya di wilayah Kaltim.

Baca  Inisiatif Anggota DPRD Samarinda Atasi Minimnya Penerangan Jalan di Daerah Pinggiran

Sebagai informasi Orde Baru adalah era pemerintahan di Indonesia yang dimulai pada tahun 1966 setelah kudeta militer yang menggulingkan Presiden Sukarno dan berakhir pada tahun 1998 setelah pengunduran diri Presiden Soeharto. Selama masa Orde Baru, pemerintahan Indonesia dikenal dengan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial yang otoriter dan korup.

Kebijakan politik Orde Baru mencakup pembatasan kebebasan pers dan hak asasi manusia, pelarangan partai politik oposisi, dan penindasan terhadap mereka yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.

Baca  Samarinda Sebagai Kota Penyangga IKN: Rusdi Dorong Peningkatan Keterampilan SDM Melalui BLK

Ekonomi Orde Baru didominasi oleh kelompok bisnis dan militer yang dekat dengan pemerintahan, sementara rakyat biasa mengalami kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Akhirnya, pada akhir tahun 1990-an, tuntutan reformasi meluas di Indonesia dan pada akhirnya mengakibatkan runtuhnya Orde Baru.

[NFA-2]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Mari bergabung di Grup Telegram “editorialkaltim”, caranya klik link, https://t.me/editorialkaltimcom kemudian join. Anda harus mengistal Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Related Articles

Back to top button