Editorialkaltim.com – DPRD Kota Bontang meminta perusahaan yang beroperasi di wilayahnya lebih terbuka dalam memberikan alasan setiap kali memutus kontrak kerja karyawan. Hal ini disampaikan Anggota Komisi A DPRD Bontang, Arfian Arsyad, menanggapi keluhan Safruddin, pekerja PT Tempindo Jasatama yang kontraknya tidak diperpanjang.
Arfian menegaskan, sebagai pemberi kerja seharusnya perusahaan menyampaikan alasan yang jelas kepada pekerja. Dengan begitu, persoalan seperti yang dialami Safruddin tidak perlu berlarut-larut.
“Kalau sejak awal disampaikan alasannya, saya rasa masalah ini tidak akan terjadi. Jangan sampai keputusan sepihak merugikan pekerja,” kata Arfian dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak terkait, Rabu (2/7/2025).
Ia juga mengingatkan, pengambilan keputusan secara sepihak tanpa penjelasan resmi rawan menimbulkan persepsi buruk di kalangan tenaga kerja.
“Kalau memang alasannya dari perusahaan pengguna, seharusnya disampaikan secara resmi dan transparan,” ujarnya.
Dalam rapat itu, perwakilan PT Tempindo Jasatama, Indra Hermawan, menjelaskan pihaknya hanya meneruskan kebijakan internal dari PT Ecolab Nalco sebagai pengguna jasa. Dua bulan sebelum kontrak habis, Tempindo sudah mengirim konfirmasi ke Ecolab, tetapi tak mendapat jawaban jelas mengenai perpanjangan kontrak.
Sementara perwakilan PT Ecolab Nalco sendiri enggan mengungkap alasan kontrak tidak diperpanjang.
“Kami tidak punya hak untuk ikut campur lebih jauh karena itu internal mereka. Kami hanya memastikan kontrak diperpanjang atau tidak,” ucap Indra.
Arfian pun menegaskan DPRD Bontang akan terus mengawal persoalan ini agar ada kejelasan bagi pihak pekerja.
“Kami mendorong semua perusahaan di Bontang untuk menghargai hak-hak pekerja dan tidak membuat keputusan sepihak tanpa alasan yang jelas,” tandasnya. (ndi/lia)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
