
Editorialkaltim.com – Program gagasan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yakni Gratis Pol menuai beragam respons dari masyarakat akibat adanya pembatasan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Pasie, meminta agar masyarakat dapat bersabar.
“Program ini masih dalam tahap finalisasi, dan untuk pergubnya masih diasistensi oleh Kementerian Dalam Negeri,” kata Novan, Kamis (5/6/2025).
Ia juga menekankan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur tidak akan serta-merta melakukan perubahan terhadap program yang sudah berjalan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) saat ini masih mengacu pada kebijakan pemerintahan sebelumnya, sehingga hal ini memerlukan revisi serta persetujuan bersama DPRD Provinsi.
“Ini yang harus dipahami, program yang berjalan kini masih mengacu pada RPJMD gubernur sebelumnya. Jadi, gubernur dan wakil gubernur yang baru tidak bisa serta-merta langsung mengubah,” ujarnya.
Novan juga mengatakan, program-program ini tengah direalisasikan dalam waktu dekat, termasuk Gratis Pol.
“Pasangan gubernur dan wakil gubernur Kaltim tetap berupaya mengejar agar program-program yang dijanjikan dalam kampanye bisa mulai terlaksana dalam 100 hari kerja,” beber Novan.
Menilai adanya pembatasan usia pada program Gratis Pol Pendidikan, menurut Novan, kebijakan ini didasarkan pada upaya pemerintah dalam mewujudkan generasi emas.
Dengan demikian, program ini memang diprioritaskan pada kelompok usia produktif.
Kemudian, ia juga meminta masyarakat agar dapat bersabar dan memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan janji kampanye.
“Saya berharap masyarakat bersabar dulu. Intinya, program gratis yang ada sesuai dengan yang disampaikan pada saat kampanye,” tutupnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.