Editorialkaltim.com – Wali Kota Bontang, Basri Rase, resmi membuka Rapat Kerja Forum Lingkungan Hidup (LH) ke-VII Kota Bontang, yang berlangsung di Ball Room Hotel Artini Djiwa, Selasa (7/1/2025). Acara ini berfokus pada agenda strategis pengawasan dan sanksi administratif di sektor lingkungan, mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 14 Tahun 2024.
Rapat yang akan berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh stakeholder dari berbagai perusahaan besar di Bontang. Selain diskusi, acara juga akan diisi dengan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati dan kunjungan lapangan ke Indonesia Power PLN UBP Bali pada hari kedua.
Dalam sambutannya, Basri Rase mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Bontang dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas komitmen semua pihak untuk terus menjaga dan melindungi lingkungan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama dan warisan berharga untuk generasi yang akan datang,” kata Basri.
Menurut Wali Kota, isu lingkungan bukan hanya menjadi sorotan lokal, namun juga telah menjadi perhatian di kancah global.
“Melalui berbagai forum internasional yang saya ikuti, isu lingkungan selalu menjadi agenda utama, dari perubahan iklim hingga pelestarian biodiversitas,” tambahnya.
Basri juga menyoroti transformasi yang terjadi di Bontang sejak dibentuknya Forum Lingkungan Hidup pada tahun 2021.
“Dulu, isu limbah dan polusi sering menjadi penyebab demonstrasi. Namun sekarang, kita dapat melihat hasil nyata dari kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Tidak ada lagi demonstrasi terkait lingkungan, dan beberapa perusahaan di sini bahkan telah meraih penghargaan PROPER Emas,” ujar Wali Kota, menekankan keberhasilan sinergi tersebut.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.