Internasional

Tragedi Kemanusiaan: Korban Jiwa di Gaza Capai 34.000, Mayoritas Perempuan dan Anak-Anak

Orang-orang berjalan di antara puing-puing yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Kota Gaza (Foto: Majdi Fathi/ NurPhoto via Getty Images)

Editorialkaltim.com – Hingga hari Sabtu (20/4/2024) jumlah korban meninggal di Gaza akibat konflik antara Israel dan Hamas telah mencapai 34.000 orang, dengan sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Otoritas kesehatan di Gaza, yang dioperasikan oleh Hamas, melaporkan sekitar 77.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Perkiraan ini belum termasuk korban yang diperkirakan masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang rusak parah.

Menurut laporan dari The Guardian, Israel mengindikasikan rencana untuk melanjutkan operasi militer di Rafah, wilayah selatan Gaza yang belum dilewati pasukan.

Baca  DK PBB Bersiap Ambil Langkah Keras, Gencatan Senjata Gaza Belum Juga Tercapai

Serangan udara masih berlangsung di wilayah tersebut, termasuk serangan pada malam Jumat yang menghancurkan sebuah rumah di distrik Tel al-Sultan dan menewaskan sembilan warga.

Komunitas internasional dan lembaga-lembaga kemanusiaan yang aktif di Gaza telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas rencana Israel untuk operasi darat yang lebih luas di Rafah, yang banyak dihuni oleh pengungsi dari bagian utara Gaza. Mereka memperingatkan hal ini bisa berdampak bencana.

Baca  Indonesia Kirim Tiga Pesawat Angkut 51,5 Ton Bantuan Kemanusiaan Untuk Palestina

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menekankan Israel harus memiliki rencana yang konkret dan kredibel untuk melindungi warga sipil jika akan memasuki Rafah.

Di sisi lain, para menteri luar negeri dari negara-negara G7 pada hari Jumat mengutarakan penolakan mereka terhadap operasi militer berskala besar, dengan alasan hal tersebut akan menimbulkan kerusakan besar pada warga yang mencari perlindungan.

Baca  Kapal Selam Tur Wisata Titanic Hilang di Samudera Atlantik, Bawa 5 Penumpang

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berargumen empat brigade Hamas yang bersembunyi di Rafah merupakan ancaman yang harus ditangani.

Pemerintahannya bertekad untuk “menghancurkan” kelompok ini, menyusul serangan yang terjadi pada 7 Oktober, dimana militan menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera 250 lainnya. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker