Editorialkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Berau bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah mengadakan rapat koordinasi untuk mengatasi tingkat inflasi.
Rapat yang dilangsungkan pada Selasa (15/10/2024) di ruang rapat Kakaban, dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus. Diskusi ini terfokus pada strategi penanganan inflasi yang telah mencapai angka 3,34 persen secara year to year pada September, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,67 persen, yang merupakan yang tertinggi di Kalimantan Timur.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepuluh komoditas utama berkontribusi pada peningkatan inflasi, meliputi tarif rumah sakit, beras, ikan layang, kopi bubuk, emas perhiasan, usang basah, sigaret kretek mesin, daging ayam ras, cabai rawit, dan kangkung.
Sufian Agus menegaskan pentingnya menetapkan strategi yang efektif untuk mengurangi inflasi segera.
Rencana yang dipertimbangkan mencakup pelaksanaan operasi pasar dan pembukaan pasar murah dengan partisipasi berbagai pihak, termasuk perusahaan.
“Kita perlu segera menetapkan jadwal dan melibatkan semua pihak. Harapan kita dapat dengan cepat menurunkan tingkat inflasi, yang secara nasional juga tercatat tinggi,” kata Sufian Agus.
Dari perspektif persediaan, data Bulog menunjukkan bahwa stok beras di Berau saat ini berjumlah 500 ton, dengan rencana kedatangan tambahan sebanyak 809 ton yang akan datang secara bertahap, diperkirakan akan mencukupi hingga akhir tahun.
Sufian Agus juga menyampaikan ketersediaan komoditas lain seperti daging sapi beku sebanyak 1200 kg, minyak goreng 54 ribu liter, dan gula 7 ton.
“Saya berharap kita dapat menemukan solusi dalam waktu dekat,” tandasnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.