
Editorialkaltim.com – Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menyebut inspeksi pada distribusi beras dan pangan khusus di Kota Samarinda berlangsung baik melalui kerja sama Dinas Perdagangan (Disdag) dan organisasi perangkat daerah (OPD).
Iswandi menilai pengawasan rutin dilakukan lewat rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang mengkaji harga dan ketersediaan bahan pokok, terutama minyak, beras, serta pasokan penting lainnya yang harus dipertahankan.
“Setiap bulan kita selalu ada high level meeting TPID, pada rapat itu kita membahas agar inflasi daerah tetap aman,” ucap Iswandi.
Terkait adanya rumor beras oplosan, ia mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh isu beras oplosan premium di Kota Tepian.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada temuan resmi yang memastikan adanya praktik tersebut di Samarinda.
“Jangan sampai ada spekulasi yang tidak-tidak, karena memang belum terbukti untuk di Kota Samarinda. Itu juga bisa mematikan merek yang ada. Semisal aparat hukum melakukan penyelidikan dan benar terbukti, itu baru bisa dibenarkan,” ujarnya.
Ia juga menerangkan, taktik pengoplosan beras biasanya dilakukan dengan memasukkan beras medium ke dalam kemasan premium lalu dijual dengan harga lebih tinggi.
Iswandi menekankan, jika nanti terbukti ada kasus pengoplosan beras, pelaku harus mendapat sanksi sesuai kewenangan Pemkot Samarinda.
“Kita juga akan menjadwalkan pertemuan dengan dinas terkait, kita ingin mengetahui secara langsung permasalahan di lapangan. Agar nantinya kita juga tidak serampangan ketika mengambil kebijakan dan tindakan,” tandasnya. (nit/ndi)